Kualatungkal, AP – Krisis kekurangan tenaga pengajar guru di Tanung Jabung Barat (Tanjabbar) mulai menghantui dunia pendidikan Tanjabbar.
Pasalnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjabbar, Martunis melalui Sekretaris Dikbud Tanjabbar, M Yusuf memastikan pada 2020 mendatang diperkirakan sebanyak 500 guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) memasuki masa pensiun.
Hal ini menyebabkan tenaga pengajar di Tanjabbar mengalami kekurangan cukup signifukan dimana hampir setiap tahun ada 100 guru memasuki masa pensiun.
“Termasuk yang angkatan guru pertama di Tanjabbar, rombongan dari Medan dan Kerinci, sudah masuk pensiun semuanya. Jadi kita memang sangat membutuhkan tenaga guru dalam jumlah banyak,” kata Sekretaris Dikbud Tanjab Barat, M. Yusuf, Selasa (18/12).
Untuk mengatasi kekurangan tenga pengajar itu, kata M Yusuf, Dikbud Tanjabbar banyak bergantung pada tenaga guru honorer.
“Guru honorer menjadi salah satu jalan keluarnya. Mau tidak mau dihandle sama guru honorer,” ujarnya. (her)