Kabut dan Kekeringan ‘Hantui’ Jambi
Jambi, AP – Masuk musim kemarau pada saat ini, sejumlah daerah mengalami kekeringan air, kebakaran hutan dan lahan, sehingga membuat asap menyebrang hingga negara tetangga, tentu hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Hal ini terungkap saat Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, M. Diantao saat menghadiri membuka Lokalatih Pengembangan BUMDes dan Ekonomi Desa Peduli Gambut Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan yang berlangsung 5-8 Agustus 2019 di Rumah Kito Resort Hotel, Senin (05/08).
“Saya di SMS oleh Menteri, menyampaikan atensi dari gubernur Jambi langkah apa yang kita buat dengan sampainya asap di Negara tetangga, tadi saya sudah menginformasikan juga kepada OPD dan dinas kehutanan untuk kita laporkan di jakarta nanti,” ujar Sekda.
Duggaan sekda, asap yang telah samapai ke Negara tetangga kemungkinan besar bersaal dari provinsi yang ada di pulau sumatera, kita sudah antisipasi dan sudah mendapatakan bantuan dua unit helikopter, sebutnya.
“Ada beberapa provinsi di Malaysia yang mendapat kiriman asap dari indonesia, seperti di Kualalumpur dan Tanjung Johor, dibeberapa daerah itu sudah kedatangan tamu, artinya kalau asap itu sudah yebrang ke negara tetangga, itu dalah asap kemungkinan dari Provinsi yang ada di Sumatara ini,” ujar Sekda.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Karhutla yang juga Danrem 042 Garuda Putih (Gapu) Kolonel Arh Elphis Rudy, menyatakan luas lahan yang terbakar sejak Januari hingga Agustus 2019 di Provinsi Jambi sudah mencapai 248 hektare.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi terus meluas sampai saat ini dan daerah yang terparah terjadi karhutla adalah Kabupaten Muarojambi ada seluas 36 hektare lahan gambut disana yang terbakar, kata Kolonel Arh Elphis Rudy.
“Saya kemarin bersama anggota telah langsung terjun menuju lokasi di Desa Arang Arang Kabupaten Muarojambi dan melakukan pemadaman api di lokasi kebakaran lahan dan hutan dan hasil penyelidikan sementara ini disebutkan bahwa kebakaran tersebut ada unsur kesengajaan,” kata Elphi Rudy.
Kebakaran disana Desa Arang Arang jika dilihat di lapangan memang ada unsur kesengajaan dalam membakar lahan dan saat ini masih diselidiki oleh tim.
Menurutnya, pemadaman di Desa Arang Arang tersebut dilakukan melalui dua mekanisme yakni melalui jalur darat dengan menggunakan pipa pengambilan air melalui tempat yang sudah dibuat dan menggunakan helikopter.
“Melalui darat dan udara Saat ini sudah padam hanya tinggal pendinginan,” kata Dansatgas Karhutla Jambi, Kolonel Arh Elphis Rudy.
Pantuan Aksi post di lapangan, tamapak sungai batanghari mulai menyusut drastis hal ini diakkibatkan musim kemarai yang berkepanjangan dan hamparan pasir yang berada di dasar sungai timbul, sehingga kondisi tersebut menjadi wahana bermain bagi masyarakat setempat.
Menurut salah stu warga, “Sudah dua pekan lebih sungai batanghadi di Aurduri ini didatangi masyarakat untuk bermain di pasir yang timbul,” kata Nur’aini warga penyengat Rendah. (ran)