Jambi, AP – Harga komoditas karet di Provinsi Jambi mulai menunjukkan tren positif, yakni berkisar diharga Rp 11-12 ribu per kilogram tingkat petani.
Kepala Seksi Bina Usaha dan Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) provinsi setempat, M. Zaini, mengatakan sebelumnya harga karet sempat anjlok, namun sekarang harga karet di Jambi mulai membaik karena permintaan lagi naik.
Dia mengatakan posisi harga jual tersebut lebih tinggi dibandingkan di daerah lain seperti Provinsi Sumatera Selatan yang hanya mencapai Rp 10 ribu per kilogram.
“Harga karet kita lebih bagus, karena karet di Jambi secara kualitas memang bagus, dan juga para petani ada yang bernegosiasi dan menjual langsung ke pabrik sehingga mereka mendapat harga yang tingg” kata Zaini.
Harga jualnya yang mulai menunjukan tren positif itu katanya karena tingkat kedisiplinan petani yang menjaga kualitas karet dengan menggunakan cairan pembeku yang direkomendasikan pemerintah, sehingga secara kualitas karet beku menjadi lebih baik.
“Kami rekomendasikan petani agar menggunakan cairan pembeku karet seperti deorap dan asap semut, dan yang tidak kita rekomendasikan itu cairan 61 karena kualitas dan kadar airnya menjadi tinggi,” katanya menjelaskan.
Bahkan saat ini kata Zaini ada permintaan dari perusahaan kepada kelompok tani karet yang merekomendasikan menggunakan cairan pembeku spektra. Cairan pembeku spektra tersebut kata Zaini merupakan cairan lateks atau getah karet yang dikeluarkan oleh perusahaan pengelolaan karet yang langsung bekerja sama dengan para petani karet.
“Spektra itu jenis pembeku dari perusahaan, jadi perusahaan itu jual ke petani dan kemudian karet dari petani langsung perusahaan itu yang membelinya,” katanya menambahkan.
Rahmat, seorang petani karet asal Sarolangun menuturkan, harga getah yang mereka jual ke pengumpul sekarang antara Rp 9.000 hingga Rp 10.000 per Kg. Variasi harga ditentukan tingkat kandungan kadar air yang terdapat di dalam karet.
“Paling rendah, karet yang masih kotor harganya kini Rp 9.000 per kg. Harga karet kini sudah naik,” katanya.
Pedagang pengumpul (Toke) juga berharap, harganya karet makin naik. Agar petani karet makin bersemangat dan ramai seperti beberapa tahun yang lalu. “Kita harap bisa naik lebih lagi. Biar petani bisa lebih bergairah lagi,” pungkasnya. ant