• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juni 7, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Kurang Dikembangkan “Tempoyak” Terancam

Kurang Dikembangkan “Tempoyak” Terancam

31 Maret 2017
in DAERAH

Jambi, AP – Makanan tradisional Jambi yang berbahan baku fermentasi buah durian yang dikenal dengan nama “tempoyak” ikan patin, terancam diproduksi Thailand yang juga produsen buah beraroma khas itu, kata Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Bisnis pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi (Unja) Prof Dr Heryadi, Kamis (30/03).

“Sejumlah komoditas tradisional memiliki kekhasan yang harus dikembangkan sehingga bisa menjadi potensi daerah yang berdaya saing, seperti tempoyak Jambi bila tidak dikembangkan maka bisa jadi ke depan di produksi oleh Thailand yang juga produsen durian,” kata Heryadi.

Berita Lainnya

Blok C Perumahan Aurduri Sembelih 7 Sapi 4 Kambing, Warga Kurang Mampu Jadi Prioritas

Fadhil Arief Berpihak pada Petani Batang Hari, Penampakan Alsintan Mampu Pecahkan Tanah Keras

Wali Kota Maulana Turun Pantau Langsung, 450 Jalan Lingkungan Masuk Agenda Perbaikan

Hal sama juga dengan tahu dan tempe yang menjadi salah satu makanan unggulan di tanah air, bila daya saingnya tidak dipertahankan atau ditingkatkan tidak mustahil bisa tergerus tahu dan tempe produksi Vietnam yang juga produsen kedelai.

Menurut dia, daya saing produk tradisional harus mendapat perhatian, terutama dari pemerintah daerah karena memiliki potensi besar. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi produk khas perlu dikembangkan dan difasilitasi sehingga produk itu berdaya saing.

Kehadiran UMKM yang inovatif menurut dia sangat mutlak dan harus difasilitasi. Namun selain inovatif juga harus kreatif tak hanya dalam memproduksi akan tetapi juga dalam membuka jejaring pasar.

“Contohnya tempoyak, kendati produk tradisional harus dikembangkan menjadi makanan kalengan. Itu makanan khas yang bercita rasa unik. Bila tidak dikembangkan, tak mustahil ke depan akan ada tempoyak ‘made in’ Thailand, dan itu jangan sampai terjadi,” katanya.

Tak hanya dalam produk kuliner, penguatan daya saing juga pada produk lainnya yang juga menjadi imbas dari pasar bebas ASEAN (MEA). Kompetitor tak hanya dari sesama produsen di dalam negeri, tapi juga dari berbagai negara di ASEAN yang merupakan salah satu potensi pasar dunia.

“Intinya harus ada pembeda dari ragam produk yang dihasilkan, selain itu perlu ada berbedaan pelayanan dan inovasi produk,” katanya.

Ia mencontohkan untuk produk-produk pertanian seperti sayuran dan buah-buahan menuntut inovasi dan sentuhan teknologi. Salah satunya perlakuan dan pengolahan agar bisa meminimalisasi karakter buah dan sayuran yang cepat layu dan busuk sehingga tetap bisa segar hingga ke tangan konsumen.

Lebih lanjut ia menyebutkan, investasi potensi sosial perlu menjadi perhatian dan diangkat pada ajang MEA, sehingga bisa menjadi kekuatan di pasar MEA. Selain itu Indonesia juga harus memanfaatkan pasar di ASEAN.

“Berdasarkan pengamatan saat ini negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia belum memanfaatkan semaksimal mungkin pasar ASEAN, masih membidik pasar tradisional mereka di luar ASEAN. Saya melihat hanya Laos yang saat ini fokus memanfaatkan potensi internal ASEAN,” kata Heryadi.

Ia menegaskan, potensi pasar ASEAN sangat besar dan menjanjikan dan belum tergarap. Termasuk produk=produk khas daerah masih memiliki potensi untuk bisa dikembangkan sehingga menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah daerah untuk bisa memaksimalkan peluang yang ada dengan penguatan daya saing produk. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Alie Abie Cs Dituntut 1,5 Tahun

Next Post

Luas Perkebunan Sawit Jambi Capai 689.966 Hektare

Related Posts

Blok C Perumahan Aurduri Sembelih 7 Sapi 4 Kambing, Warga Kurang Mampu Jadi Prioritas

Blok C Perumahan Aurduri Sembelih 7 Sapi 4 Kambing, Warga Kurang Mampu Jadi Prioritas

6 Juni 2025
Fadhil Arief Berpihak pada Petani Batang Hari, Penampakan Alsintan Mampu Pecahkan Tanah Keras

Fadhil Arief Berpihak pada Petani Batang Hari, Penampakan Alsintan Mampu Pecahkan Tanah Keras

3 Juni 2025
Wali Kota Maulana Turun Pantau Langsung, 450 Jalan Lingkungan Masuk Agenda Perbaikan

Wali Kota Maulana Turun Pantau Langsung, 450 Jalan Lingkungan Masuk Agenda Perbaikan

30 Mei 2025
Hadir Munas APKASI, Fadhil Arief: Wadah Perjuangan Aspirasi Daerah

Hadir Munas APKASI, Fadhil Arief: Wadah Perjuangan Aspirasi Daerah

30 Mei 2025
Maulana-Diza Hadirkan Kebahagiaan di Danau Sipin

Maulana-Diza Hadirkan Kebahagiaan di Danau Sipin

29 Mei 2025
Visi Fadhil – Bakhtiar Menghadapi Era Digital Memang Tangguh, Berikut Keunggulannya

Visi Fadhil – Bakhtiar Menghadapi Era Digital Memang Tangguh, Berikut Keunggulannya

29 Mei 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In