• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Selasa, November 4, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
DPR: Pembangunan Indonesia Hadapi Tantangan Dan Dilematis

DPR: Pembangunan Indonesia Hadapi Tantangan Dan Dilematis

29 Agustus 2018
in NASIONAL

Jakarta, AP – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai laju pembangunan nasional Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan berat dan dilematis.

“Tantangan dan dilematis itu harus dapat diatasi oleh Pemerintah dan bangsa Indonesia,” kata Bambang Soesatyo dalam pidatonya pada rapat paripurna peringatan ulang tahun ke-73 DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu, (29/8).

Berita Lainnya

GREAT Institute: ASEAN Perlu Rangkul Korea Utara untuk Dorong Pembangunan dan Ciptakan Stabilitas Kawasan

ÉL Hotel Jakarta Gandeng RheCharge Hadirkan EV Charger, Bisa Dipakai Umum Loh

Lampung Darurat Narkoba, Ujian Integritas APH (PR Buat Kapolda Baru)

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, bangsa Indonesia di satu sisi harus mengejar ketertinggalan di bidang pembangunan ekonomi, pembangunan fisik, dan produktivitas nasional, tapi di sisi lain harus menghadapi kerentanan sosial akibat krisis nilai dan fragmentasi sosial yang dapat menghambat pembangunan.

Mengejar ketertinggalan di bidang infrastruktur fisik, menurut dia, sangat penting, karena banyaknya pekerjaan rumah yang belum tuntas dan terbengkalai dalam menata infrastruktur fisik bangsa ini. “Usaha dan langkah strategis yang sudah, sedang, dan akan ditempuh oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo patut diapresiasi dan didukung,” katanya.

Bamsoet melihat, persoalan yang lebih penting adalah memberikan perhatian serius terhadap pengembangan infrastruktur nilai. Dalam perkembangan situasi saat ini, kata dia, bangsa Indonesia juga harus dapat mengatasi laju degenerasi dalam nilai etis dan ideologis serta karakter dan jati diri bangsa.

“Kita menghadapi gempuran pasar internasional dan ideologi transnasional dalam situasi ketahanan kejiwaan bangsa ini yang makin rapuh,” katanya.

Dalam situasi dan kondisi saat ini, menurut dia, bangsa Indonesia harus tetap waspada terhadap upaya kelompok-kelompok tertentu yang secara terus-menerus menghembuskan paradigma dari ideologi asing yang anti Pancasila.Ideologi yang datang dari luar dan diberi label dengan nuansa politik keagamaan dapat tumbuh subur.

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet juga merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei kredibel sebagai indikator. Menurut dia, hasilnya sangat mengkhawatirkan, bahwa nilai-nilai ideologi dan kebangsaan berada dalam posisi bahaya.

Misalnya, Indeks Ketahanan Nasional yang disusun Labkurtanmas, Lembaga Ketahanan Nasional, mengindikasikan melemahnya ketahanan ideologi dan politik dalam kurun tujuh tahun terakhir, mulai 2010 sampai 2016. Indeks ketahanan ideologi, yang meliputi variabel toleransi, kesederajatan dalam hukum, kesamaan hak kehidupan sosial, dan persatuan bangsa, cenderung terus merosot dari skors 2,31 (pada 2010) menjadi 2,06 (pada 2016).

Gambaran serupa diperlihatkan oleh hasil Survei Nilai-nilai Kebangsaan (SNK) yang dilakukan oleh BPS tahun 2015 (survei pertama kali di Indonesia). Dari setiap 100 orang Indonesia, 18 orang bahkan tidak tahu judul lagu kebangsaan Republik Indonesia; 53 persen orang Indonesia tidak hafal seluruhnya lirik lagu kebangsaan; dan 24 dari setiap 100 orang Indonesia tidak hafal sila-sila Pancasila.

Bahkan, sejalan dengan itu, menurut survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tren pendukung Pancasila menurun dalam setiap 5 tahun. Tahun 2005, pendukung Pancasila sebesar 86%. Kemudian pada tahun 2010, turun menjadi 81,7 persen, sedangkan pada tahun 2015, turun lagi menjadi 75,3 persen. “Hasil survei ini sangat mengkhawatirkan,” katanya. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Mendikbud: Pengangkatan 100.000 Guru Honorer Disetujui

Next Post

Petani Kelapa Sawit Minta Solusi Bukan Sekedar Sosialisasi

Related Posts

GREAT Institute: ASEAN Perlu Rangkul Korea Utara untuk Dorong Pembangunan dan Ciptakan Stabilitas Kawasan

GREAT Institute: ASEAN Perlu Rangkul Korea Utara untuk Dorong Pembangunan dan Ciptakan Stabilitas Kawasan

26 Oktober 2025
ÉL Hotel Jakarta Gandeng RheCharge Hadirkan EV Charger, Bisa Dipakai Umum Loh

ÉL Hotel Jakarta Gandeng RheCharge Hadirkan EV Charger, Bisa Dipakai Umum Loh

17 Oktober 2025
Lampung Darurat Narkoba, Ujian Integritas APH (PR Buat Kapolda Baru)

Lampung Darurat Narkoba, Ujian Integritas APH (PR Buat Kapolda Baru)

28 September 2025
Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis, WALHI Garda Terdepan!

Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis, WALHI Garda Terdepan!

26 September 2025
FOReTIKA 2025: Mengokohkan Indonesia sebagai Global Player Iklim

FOReTIKA 2025: Mengokohkan Indonesia sebagai Global Player Iklim

22 September 2025
Kasatgaswil Densus 88 dan FKPT Jambi Perkuat Pencegahan Terorisme

Kasatgaswil Densus 88 dan FKPT Jambi Perkuat Pencegahan Terorisme

20 September 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In