• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Mei 9, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Fahri Sarankan Materi Debat Capres Dan Cawapres Penanganan Bencana

Fahri Sarankan Materi Debat Capres Dan Cawapres Penanganan Bencana

26 Desember 2018
in NASIONAL

Jakarta, AP – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyarankan salah satu materi debat calon presiden dan calon wakil presiden memasukan materi terkait dengan pandangan masing-masing paslon mengenai penanganan bencana.

“Capres harus punya proposal yang memadai untuk menghadapi bencana ini dan harus menjadi bahan perdebatan bagi para capres,” kata Fahri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, (26/12).

Berita Lainnya

JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

Dukung Kegiatan Pengeboran Sumur SA-3NF, Kepala SKK Migas Saksikan Langsung Spud in di Lapangan

PHR Zona 1 Raih PROPER Emas dan PROPER Hijau dari KLHK

Ia menilai langkah konkret menghadapi bencana alam jangan sekadar basa-basi dan janji yang tidak dipenuhi. Namun, harus dipenuhi untuk menjamin keselamatan bangsa Indonesia.

Menurut Fahri, amanah dari pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang utama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

“Menempatkan teknologi pemantauan dan mitigasi bencana di Indonesia adalah sesuatu yang sangat mutlak dan darurat. Itu pertama yang saya katakan sebagai pandangan terakhir tentang bagaimana cara mengatasi bencana,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menyoroti sistem mitigasi bencana dan peralatan peringatan dini tsunami yang dimiliki Indonesia.

Menurut dia, kemungkinan peralatan yang dimiliki Indonesia, teknologinya sudah tidak mampu melakukan pemantauan menyeluruh karena letaknya yang terputus-putus.

“Karena dari hampir 200 pusat pemantauan, saya mendengar hanya 50 lebih yang masih aktif, yang lain itu sudah tidak aktif lagi. Padahal, sebenarnya tema mitigasi bencana itu harus menguat sebelum terjadinya peristiwa itu sendiri,” katanya.

Hal itu, kata dia, beralasan karena sejumlah bencana alam besar telah menerpa Indonesia sepanjang 2018, seperti gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Agustus 2018, gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada bulan September 2018, dan bencana tsunami di Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung pada tanggal 22 Desember 2018.

Setelah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan yang disampaikan pemerintah pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disahkan, kata Fahri, Indonesia berkemungkinan mengembangkan teknologi antariksa untuk melakukan mitigasi bencana.

“Di antaranya dalam bentuk mengembangkan satelit yang memantau pergerakan kerak bumi maupun aktivitas gunung berapi secara lebih masif dan komprehensif,” katanya.

Kedua, lanjut dia, aneh ketika bencana terjadi berturut-turut dan begitu besar akibat kelalaian melakukan mitigasi dan sistem peringatan dini kepada rakyat, tidak ada satu pun lembaga yang memiliki kapasitas bertanggung jawab atas keseluruhan masalah yang ditimbulkannya.

“Padahal, seharusnya ada lembaga yang bertanggung jawab dan ada orang yang harusnya dihukum karena kegagalan dalam melakukan tugas mitigasi dan sistem peringatan dini,” ujarnya.

Ketiga, katanya lagi, pemerintah harus bertanggung jawab apa proposalnya yang dilakukan sehingga itu tidak jalan. Menurut dia, terutama di Indonesia yang jelas-jelas daerah “ring of fire” dan memiliki peluang bencana yang sangat besar. Kalau tidak punya alat yang memadai, bencana bisa mengintai.

Ia pernah mengusulkan adanya satelit yang memantau perjalanan kerak bumi karena satelit untuk memantau penebangan kayu saja ada untuk memantau deforestasi.

Sebelumnya, KPU bersama partai politik telah menyepakati jadwal debat Pilpres 2019 sebanyak lima kali yang seluruhnya digelar di Jakarta.

Debat rencananya dilakukan pada tanggal 17 Januari 2019, 17 Februari, 17 Maret, 30 Maret, dan debat terakhir belum ditentukan tanggalnya karena KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Prabowo-Sandi Sarankan KPU Siarkan Langsung Debat Capres-Cawapres

Next Post

Hasto: Akhir Tahun Perenungan Pemilu Sarana Cari Pemimpin

Related Posts

JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

21 Maret 2025
Dukung Kegiatan Pengeboran Sumur SA-3NF, Kepala SKK Migas Saksikan Langsung Spud in di Lapangan

Dukung Kegiatan Pengeboran Sumur SA-3NF, Kepala SKK Migas Saksikan Langsung Spud in di Lapangan

3 Maret 2025
PHR Zona 1 Raih PROPER Emas dan PROPER Hijau dari KLHK

PHR Zona 1 Raih PROPER Emas dan PROPER Hijau dari KLHK

25 Februari 2025
Meriah dan Sukses, HPN Riau Lahirkan Deklarasi Bersama

Meriah dan Sukses, HPN Riau Lahirkan Deklarasi Bersama

10 Februari 2025
Warga Blokir Pelabuhan, Ekspor di Jambi Terancam Merosot, Pj Bupati Jangan Tidur?

Usman Ermulan: Alangkah Hinanya Indonesia Jadi Tempat Pembuangan Barang-barang Bekas

1 Februari 2025
Pertemuan Journalist Divers – Kementerian Kelautan dan Perikanan Melahirkan Keinginan Luhur

Pertemuan Journalist Divers – Kementerian Kelautan dan Perikanan Melahirkan Keinginan Luhur

18 Desember 2024
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In