• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juli 26, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Benarkah stunting bisa diturunkan ke anak?

Benarkah stunting bisa diturunkan ke anak?

23 Januari 2019
in NASIONAL

Jakarta, AP – Stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan nutrisi berdampak buruk pada penderitanya. Apakah kondisi ini bisa diturunkan ke generasi berikutnya? “Stunting itu karena lingkungan, bukan genetik. Bisa cara makan atau lainnya. Yang diturunkan cara makannya. Kalau faktor lingkungan diperbaiki bisa membaik,” ujar dokter spesialis anak, nutrisi dan penyakit metabolik dari RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) di Jakarta, Rabu, (23/01).

Hanya saja, apabila seorang anak sudah mengalami stunting dan terdeteksi sebelum usia dua tahun, perbaikan nutrisi tak akan bisa memperbaiki khususnya IQ-nya seperti anak normal. “Kalau membaik tetapi tidak bisa sama seperti seharusnya. Kalau sudah di atas 2 tahun, IQ akan selalu di bawah anak normal,” tutur dia.

Berita Lainnya

FGD GREAT Institute Hasilkan Empat Rekomendasi Strategis Hadapi Situasi Global yang Tak Pasti

Susunan Pengurus Pusat JMSI Periode 2025-2030 

6 Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Gelombang II, Alasannya Kesehatan

Penelitian dalam jurnal Nutritional Neuroscience pada 2014 menunjukkan, anak stunting angka mortalitasnya 4 kali lebih tinggi, IQ bisa turun 11 dan income-nya di masa depan bisa turun 22 persen (kesempatan bekerja terbatas karena IQ rendah). Selain itu, dia akan mengalami sejumlah masalah kesehatan seperti penurunan fungsi kekebalan, gangguan sistem pembakaran lemak dalam jangka pendek.

Dalam jangka panjang, anak akan mengami obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen, masih jauh di atas ambang yang ditetapkan WHO yakni 20 persen. Damayanti mengatakan, terkait stunting, pemenuhan gizi yang lengkap pada dua tahun pertama masa kehidupan memiliki peran yang krusial. Setelah pemberian ASI eksklusif pada tahun pertama kehidupannya, anak membutuhkan makanan pendamping dengan kandungan karbohidrat, lemak dan protein. “Faktanya di Indonesia, konsumsi asupan protein hewani masih tergolong rendah, sehingga banyak kasus stunting terjadi. Padahal, investasi protein hewani sangatlah penting, mengingat kandungan asam amino esensial terlengkap di dalamnya,” papar dia. Asam amino esensial dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak. Sumbernya bisa berasal dari susu, telur, unggas, ikan dan daging. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Menlu: Palestina Berhak Jadi Anggota Penuh PBB

Next Post

Kementan wajibkan penyuluh gunakan aplikasi "apikluhtan"

Related Posts

FGD GREAT Institute Hasilkan Empat Rekomendasi Strategis Hadapi Situasi Global yang Tak Pasti

FGD GREAT Institute Hasilkan Empat Rekomendasi Strategis Hadapi Situasi Global yang Tak Pasti

9 Juli 2025
Susunan Pengurus Pusat JMSI Periode 2025-2030 

Susunan Pengurus Pusat JMSI Periode 2025-2030 

4 Juli 2025
6 Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Gelombang II, Alasannya Kesehatan

6 Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Gelombang II, Alasannya Kesehatan

21 Juni 2025
Tingkatkan Deteksi Penyakit Jantung, Heartology Kenalkan Terobosan Penanganan Penyakit Katup Jantung ke Kalangan Medis Jambi

Tingkatkan Deteksi Penyakit Jantung, Heartology Kenalkan Terobosan Penanganan Penyakit Katup Jantung ke Kalangan Medis Jambi

15 Juni 2025
Politisi Senior Ingatkan Prabowo: China ke Indonesia Harus Perlu Visa

Politisi Senior Ingatkan Prabowo: China ke Indonesia Harus Perlu Visa

13 Juni 2025
JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

21 Maret 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In