Jambi – Kabupaten Batang Hari di bawah kepemimpinan Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar terus menujukan komitmennya dalam membangun daerah.
Kabupaten ini mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Provinsi Jambi yang membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) Pemerintah Daerah sejak tahun 2024.
Langkah cepat itu mendapat apresiasi langsung dari Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Nugroho Sulistyo Budi, saat menghadiri pengukuhan TTIS Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin lalu, 25 Agustus 2025.
“Dalam catatan saya, dari sekian provinsi baru ada enam yang lengkap, dan Jambi adalah yang keenam. Jadi termasuk tercepat dari sembilan provinsi lain yang belum tuntas. Kabupaten Batang Hari terlebih dahulu dilantik,” ungkapnya.
Pembentukan TTIS, kata Nugroho, merupakan instruksi langsung Presiden RI Prabowo Subianto yang menargetkan seluruh provinsi segera memiliki tim tanggap insiden siber pada tahun ini.
Nugroho menegaskan, ancaman di dunia maya berbeda dengan ancaman konvensional. Serangan digital bisa datang kapan saja tanpa tanda-tanda, sehingga kesiapsiagaan mutlak diperlukan.
Gubernur Jambi Al Haris juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Batang Hari yang dengan cepat membentuk TTIS.
Menurutnya, langkah tersebut sangat baik dalam menandai komitmen daerah memperkuat pertahanan siber nasional di tengah meningkatnya eskalasi ancaman digital.
“Bagus berarti oke. Mantap,” ujar Al Haris.
Kadis Kominfo Batang Hari, H. Amir Hamzah mengaku digitalisasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern, membawa kemudahan dan efisiensi dalam berbagai aspek, mulai dari komunikasi hingga transaksi ekonomi.
Namun, kata H. Amir Hamzah, di balik keuntungan yang ditawarkan, digitalisasi juga menyimpan sejumlah risiko, khususnya terkait dengan keamanan data dan kejahatan siber.
“Digitalisasi sangat rentan tehadap kejahatan siber,” ujar Amir.
Keberadaan tim yang telah mereka bentuk tersebut fokus pada penanganan kejahatan siber mengingat meningkatnya jumlah serangan siber di seluruh dunia. Serangan dapat berupa pencurian data, peretasan, hingga penipuan online yang dapat merugikan individu maupun institusi.
“Untuk mengantisipasinya, arahan dan instruksi bapak Bupati Fadhil Arief – Wakil Bupati Bakhtiar, kami diminta menyiapkan langkah-langkah proaktif agar terciptanya ekosistem digital yang aman dan terpercaya, kita membentuk TTIS yang tugasnya menangani kejahatan siber terhadap data-data kita,” ucap Amir