• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Senin, Oktober 27, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Kurang Dikembangkan “Tempoyak” Terancam

Kurang Dikembangkan “Tempoyak” Terancam

31 Maret 2017
in DAERAH

Jambi, AP – Makanan tradisional Jambi yang berbahan baku fermentasi buah durian yang dikenal dengan nama “tempoyak” ikan patin, terancam diproduksi Thailand yang juga produsen buah beraroma khas itu, kata Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Bisnis pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi (Unja) Prof Dr Heryadi, Kamis (30/03).

“Sejumlah komoditas tradisional memiliki kekhasan yang harus dikembangkan sehingga bisa menjadi potensi daerah yang berdaya saing, seperti tempoyak Jambi bila tidak dikembangkan maka bisa jadi ke depan di produksi oleh Thailand yang juga produsen durian,” kata Heryadi.

Berita Lainnya

Kemenpora Puji Kejuaraan Tarkam di Batang Hari, Katanya Sungguh Luar Biasa

HUT ke-26 Muaro Jambi, Puluhan Warga Dapat Kado Bedah Rumah dari Gubernur 

Hj. Hesti Haris Serahkan Kursi Roda dan Dampingi Terapi Pengobatan Warga Tunas Mudo Muaro Jambi

Hal sama juga dengan tahu dan tempe yang menjadi salah satu makanan unggulan di tanah air, bila daya saingnya tidak dipertahankan atau ditingkatkan tidak mustahil bisa tergerus tahu dan tempe produksi Vietnam yang juga produsen kedelai.

Menurut dia, daya saing produk tradisional harus mendapat perhatian, terutama dari pemerintah daerah karena memiliki potensi besar. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi produk khas perlu dikembangkan dan difasilitasi sehingga produk itu berdaya saing.

Kehadiran UMKM yang inovatif menurut dia sangat mutlak dan harus difasilitasi. Namun selain inovatif juga harus kreatif tak hanya dalam memproduksi akan tetapi juga dalam membuka jejaring pasar.

“Contohnya tempoyak, kendati produk tradisional harus dikembangkan menjadi makanan kalengan. Itu makanan khas yang bercita rasa unik. Bila tidak dikembangkan, tak mustahil ke depan akan ada tempoyak ‘made in’ Thailand, dan itu jangan sampai terjadi,” katanya.

Tak hanya dalam produk kuliner, penguatan daya saing juga pada produk lainnya yang juga menjadi imbas dari pasar bebas ASEAN (MEA). Kompetitor tak hanya dari sesama produsen di dalam negeri, tapi juga dari berbagai negara di ASEAN yang merupakan salah satu potensi pasar dunia.

“Intinya harus ada pembeda dari ragam produk yang dihasilkan, selain itu perlu ada berbedaan pelayanan dan inovasi produk,” katanya.

Ia mencontohkan untuk produk-produk pertanian seperti sayuran dan buah-buahan menuntut inovasi dan sentuhan teknologi. Salah satunya perlakuan dan pengolahan agar bisa meminimalisasi karakter buah dan sayuran yang cepat layu dan busuk sehingga tetap bisa segar hingga ke tangan konsumen.

Lebih lanjut ia menyebutkan, investasi potensi sosial perlu menjadi perhatian dan diangkat pada ajang MEA, sehingga bisa menjadi kekuatan di pasar MEA. Selain itu Indonesia juga harus memanfaatkan pasar di ASEAN.

“Berdasarkan pengamatan saat ini negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia belum memanfaatkan semaksimal mungkin pasar ASEAN, masih membidik pasar tradisional mereka di luar ASEAN. Saya melihat hanya Laos yang saat ini fokus memanfaatkan potensi internal ASEAN,” kata Heryadi.

Ia menegaskan, potensi pasar ASEAN sangat besar dan menjanjikan dan belum tergarap. Termasuk produk=produk khas daerah masih memiliki potensi untuk bisa dikembangkan sehingga menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah daerah untuk bisa memaksimalkan peluang yang ada dengan penguatan daya saing produk. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Alie Abie Cs Dituntut 1,5 Tahun

Next Post

Luas Perkebunan Sawit Jambi Capai 689.966 Hektare

Related Posts

Kemenpora Puji Kejuaraan Tarkam di Batang Hari, Katanya Sungguh Luar Biasa

Kemenpora Puji Kejuaraan Tarkam di Batang Hari, Katanya Sungguh Luar Biasa

24 Oktober 2025
HUT ke-26 Muaro Jambi, Puluhan Warga Dapat Kado Bedah Rumah dari Gubernur 

HUT ke-26 Muaro Jambi, Puluhan Warga Dapat Kado Bedah Rumah dari Gubernur 

23 Oktober 2025
Hj. Hesti Haris Serahkan Kursi Roda dan Dampingi Terapi Pengobatan Warga Tunas Mudo Muaro Jambi

Hj. Hesti Haris Serahkan Kursi Roda dan Dampingi Terapi Pengobatan Warga Tunas Mudo Muaro Jambi

22 Oktober 2025
Al Haris Komitmen Tekan Stunting, Luncurkan Gerakan 10B ASN Peduli Stunting di Jambi

Al Haris Komitmen Tekan Stunting, Luncurkan Gerakan 10B ASN Peduli Stunting di Jambi

17 Oktober 2025
Gubernur Al Haris Buka Rakernas ADPMET, Jambi Mainkan Peran Penting Ketahanan Energi Nasional

Gubernur Al Haris Buka Rakernas ADPMET, Jambi Mainkan Peran Penting Ketahanan Energi Nasional

16 Oktober 2025
Bupati Fadhil Arief Tanam Padi Perdana di Desa Jelutih

Bupati Fadhil Arief Tanam Padi Perdana di Desa Jelutih

9 Oktober 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In