• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Rabu, September 10, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Wapres Harap Muhammadiyah Dorong Kewirausahaan

Wapres Harap Muhammadiyah Dorong Kewirausahaan

4 Juli 2018
in NASIONAL

Jakarta, AP – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan program kewirausahan di kalangan umat Islam perlu digalakkan, melalui organisasi kemasyarakatan, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Sekarang banyak hal sebetulnya sudah terjadi di negeri ini, yang tidak kita rasakan karena berkembangnya secara evolusi, bukan revolusi. Salah satu yang belum berkembang betul ke depannya adalah ‘enterpreneurship’ di kalangan umat,” kata Wapres Kalla di Halal Bihalal Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Rabu (04/07).

Berita Lainnya

Jelang Kongres Persatuan PWI 2025: Hendry Ch Bangun 21 Dukungan, Akhmad Munir 17

TVRI Terdepan Melayani di Tengah Gempuran Media Digital

Masalah TSM IV Gelam Baru Berbuntut Panjang Jika Tak Bisa Dimediasi

Wapres mengatakan kondisi politik, sosial dan budaya di Indonesia sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi juga tercermin dalam pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah serentak sejak 2015 lalu.

Oleh karena itu, Wapres berharap melalui ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), dapat terwujud perilaku wira usaha di kalangan umat Islam.

“Jadi kita tinggal kewirausahaan itu yang kurang, kalau politik sudah, walaupun ada irisan-irisan juga. Oleh karenanya, itu harus kita gerakkan. Ini penting karena dua organisasi ini yang paling besar peranannya untuk menggerakkan kewirausahaan ini,” jelasnya.

Jusuf Kalla menjelaskan ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah memiliki persamaan dalam hal prinsip keislaman, namun juga ada perbedaan dalam hal kultur.

“NU dan Muhammadiyah punya persamaan dan perbedaan juga, kalau NU besar karena kemandirian-kemandirian. Jadi pesantren NU itu banyak, tapi pemiliknya beda-beda, tetap NU. Jadi kalau Muhammadiyah itu ‘holding company’, kalau NU sama dengan ‘franchise’,” ujarnya. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Menteri LHK Deg-Degan Hadapi Bulan Rentan Karhutla

Next Post

Amir Sakib Apresiasi Peserta Lomba Karya Ilmiah Tingkat SMA

Related Posts

Jelang Kongres Persatuan PWI 2025: Hendry Ch Bangun 21 Dukungan, Akhmad Munir 17

Jelang Kongres Persatuan PWI 2025: Hendry Ch Bangun 21 Dukungan, Akhmad Munir 17

27 Agustus 2025
TVRI Terdepan Melayani di Tengah Gempuran Media Digital

TVRI Terdepan Melayani di Tengah Gempuran Media Digital

27 Agustus 2025
Masalah TSM IV Gelam Baru Berbuntut Panjang Jika Tak Bisa Dimediasi

Masalah TSM IV Gelam Baru Berbuntut Panjang Jika Tak Bisa Dimediasi

20 Agustus 2025
Al Haris Diminta Duduk Bersama Gubernur Sumsel 

Al Haris Diminta Duduk Bersama Gubernur Sumsel 

1 Agustus 2025
FGD GREAT Institute Hasilkan Empat Rekomendasi Strategis Hadapi Situasi Global yang Tak Pasti

FGD GREAT Institute Hasilkan Empat Rekomendasi Strategis Hadapi Situasi Global yang Tak Pasti

9 Juli 2025
Susunan Pengurus Pusat JMSI Periode 2025-2030 

Susunan Pengurus Pusat JMSI Periode 2025-2030 

4 Juli 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In