• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Mei 13, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Gedung Museum Adat Jadi Tenpat Hisap Lem dan Komix

Gedung Museum Adat Jadi Tenpat Hisap Lem dan Komix

31 Juli 2018
in MILENIAL

Sungaipenuh, AP – Gedung Museum Adat kota Sungaipenuh, di kecamatan hamparan rawang, yang dibangun milyaran, saat ini hanya sebagai tempat anak-anak menghisap Lem dan Komix.

Kondisi ini membuat resah warga sekitar. Informasi yang berhasil dihimpun, sejak diserah terimakan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Sungaipenuh, 3 bulan lalu, kondisinya terbangkalai dan tidak dihuni.

Berita Lainnya

Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

MENYIBAK MISTERI LINGKARAN SETAN INDUSTRI BBM

“Pintu masuk museum tidak dikunci makanya banyak anak-anak muda yang bebas masuk. Kalau malam-malam mereka jadikan tempat mabuk Lem dan komix. Makanya banyak botol lem dan bungkus komik didalam dan di teras museum,” kata Nopi Sutiarno salah seorang warga setempat.

Sementara itu, Camat Hamparan Rawang, Sev Eka Putra dikonfirmasi mengaku baru mendapat informasi tersebut. Dia pun berharap museum tersebut bisa segera difungsikan oleh dinas terkait.

“Ya, saya baru dapat kabar kalau pintu museum terbuka. Makanya orang bebas masuk, dan karena tidak ada dihuni maka difungsikan sebagai tempat maksiat. Kita harap Dinas terkait untuk segera menutup pintu museum atau memfungsikan museum adat tersebut,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Zulwahdi saat dikonfirmasi wartawan, mengaku hal itu tidak mesti dilaporkan ke pihaknya.  Menurutnya terkait disalah gunakannya museum sebagai tempat maksiat dirinya menyebutkan itu urusan camat.

“Itu bukan urusan kami. Kalau museum itu digunakan sebagai tempat maksiat itu tanggungjawab Camat setempat”, singkatnya. (hen)

ShareTweetSend
Previous Post

Dewan Bakal Panggil Semua Pihak Terkait Pilkades Dua Desa

Next Post

Kecamatan Pemayung Terancam Gagal Dimekarkan.

Related Posts

Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

12 Mei 2025
Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

9 Mei 2025
Nasib Perumahan Legiun Veteran dan Pupuk Instan 

MENYIBAK MISTERI LINGKARAN SETAN INDUSTRI BBM

8 Mei 2025
Sebuah Ironi Dalam Birokrasi: Keberhasilan Program Publik atau Resistensi Internal?

Sebuah Ironi Dalam Birokrasi: Keberhasilan Program Publik atau Resistensi Internal?

5 Mei 2025
Peringatan Hari Buruh: Harapan & Suara yang Terpinggirkan

Peringatan Hari Buruh: Harapan & Suara yang Terpinggirkan

2 Mei 2025
Bakal Calon Ketua KONI Provinsi Jambi Setor Rp30 Juta

Bakal Calon Ketua KONI Provinsi Jambi Setor Rp30 Juta

13 April 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In