• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Rabu, Juli 2, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Pilgub Jambi Super Prioritas DPP Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: Net

Pak Jokowi Harus Sudi Dengerin Rakyat

24 Agustus 2021
in NASIONAL

JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan lantang menyangkan sikap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang malah menganggap sikap kritis sebagai bentuk perlawanan.

Menurut Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kritik adalah bentuk masukan kepada pemerintah, dan bkan untuk kepentingan politik tertentu. Hal tersebut disampaikan AHY dalam pidato kebangsaan di acara CSIS, Senin kemarin (23/8).

Berita Lainnya

6 Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Gelombang II, Alasannya Kesehatan

Tingkatkan Deteksi Penyakit Jantung, Heartology Kenalkan Terobosan Penanganan Penyakit Katup Jantung ke Kalangan Medis Jambi

Politisi Senior Ingatkan Prabowo: China ke Indonesia Harus Perlu Visa

“Pandangan atau masukan kritis dianggap sebagai serangan untuk kepentingan politik tertentu. Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pandangan yang berbeda dianggap sebagai bentuk perlawanan. Kami berharap para pemimpin dan pemerintah agar sudi mendengarkan suara hati rakyat di akar rumput,” katanya.

Ia mengatakan sangat manusiawi dalam keadaan tidak berdaya seperti saat ini masyarakat dapat mengekspresikan kesedihan, kekecewaan, dan kemarahannya.

“Manusiawi jika keadaan sulit akibat pandemi Covid-19 masyarakat mengutarakan kemarahan dan kekecewaan,” katanya.

Lebih lanjut, AHY menganggap penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah belum optimal, sehingga masyarakat yang menjadi korbannya.

“Banyak tidak tertolong karena kekurangan ICU, kapasitas RS yang terbatas. Virus ganas tersebut tidak mengenal status dan identitas kita, tentu siapapun beresiko terpapar Covid-19, ini diakibat kecerobohan dan ketidakdisiplinan masyarakat,” ucapnya.

ShareTweetSend
Previous Post

Pemerintah Diminta Selesaikan Legalitas Kebun Sawit Rakyat

Next Post

Pemerintah Indonesia Susun Panduan Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Related Posts

6 Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Gelombang II, Alasannya Kesehatan

6 Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Gelombang II, Alasannya Kesehatan

21 Juni 2025
Tingkatkan Deteksi Penyakit Jantung, Heartology Kenalkan Terobosan Penanganan Penyakit Katup Jantung ke Kalangan Medis Jambi

Tingkatkan Deteksi Penyakit Jantung, Heartology Kenalkan Terobosan Penanganan Penyakit Katup Jantung ke Kalangan Medis Jambi

15 Juni 2025
Politisi Senior Ingatkan Prabowo: China ke Indonesia Harus Perlu Visa

Politisi Senior Ingatkan Prabowo: China ke Indonesia Harus Perlu Visa

13 Juni 2025
JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

21 Maret 2025
Dukung Kegiatan Pengeboran Sumur SA-3NF, Kepala SKK Migas Saksikan Langsung Spud in di Lapangan

Dukung Kegiatan Pengeboran Sumur SA-3NF, Kepala SKK Migas Saksikan Langsung Spud in di Lapangan

3 Maret 2025
PHR Zona 1 Raih PROPER Emas dan PROPER Hijau dari KLHK

PHR Zona 1 Raih PROPER Emas dan PROPER Hijau dari KLHK

25 Februari 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In