• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Juni 20, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
NILAI-NILAI PANCASILA DAN KELESTARIAN BUDAYA

NILAI-NILAI PANCASILA DAN KELESTARIAN BUDAYA

1 Juni 2024
in MILENIAL

Oleh: Bahren Nurdin
(Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik)

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia bukan sekadar kumpulan ide abstrak, melainkan representasi dari nilai-nilai luhur yang mengakar kuat dalam kebudayaan Nusantara. Kelima sila tersebut merefleksikan kebijaksanaan leluhur bangsa Indonesia dalam menata kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan beradab.

Berita Lainnya

Zuwanda Maju Ketum KONI Provinsi Jambi

Kalau Makin Diundur, Kasihan KONI Provinsi Jambi

Al Haris Mau Jadi Solusi atau Masalah Baru

Sebagai pengamat sosial dan kebijakan publik, saya melihat bahwa setiap sila dalam Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga telah menyatu dengan budaya dan kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi.

Sila ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ mencerminkan kedalaman spiritual masyarakat Indonesia yang religius. Seperti pepatah adat Jambi “adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah”, nilai-nilai ketuhanan menjadi pedoman utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sila ini menjaga keutuhan dan kerukunan dalam kebhinekaan agama di Indonesia.

Kehidupan religius ini memandu masyarakat dalam berinteraksi dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh kearifan lokal.

Sila ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’ termanifestasi dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tinggi. Ketika bencana melanda, masyarakat Indonesia dengan sigap memberikan bantuan tanpa memandang latar belakang.

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kepedulian terhadap sesama sangat nyata. Baru-baru ini, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia selama enam tahun berturut-turut. “Indonesia is the world’s most generous country for the sixth year in a row” menurut Charities Aid Foundation (CAF) (dikutif Kompas.com)

Sila ‘Persatuan Indonesia’ mengukuhkan rasa kebangsaan yang kokoh di atas perbedaan suku, ras, dan agama. Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” menjadi perekat dalam mewujudkan cita-cita bersama untuk membangun negeri. Rasa cinta tanah air ini telah tertanam sejak dini dalam sanubari setiap insan Indonesia.

Aplikasinya, gotong royong, sebagai nilai budaya yang sangat kuat, menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia selalu siap bekerja sama dan saling membantu tanpa memandang perbedaan.

Ketika ada ancaman terhadap bangsa, rakyat Indonesia akan selalu berdiri paling depan untuk membela tanah airnya. Jiwa dan raga akan dipersembahkan.

Sila ‘Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan’ menjunjung tinggi prinsip musyawarah dalam mengambil keputusan. Pepatah Jambi “bulat air dek pembuluh, bulat kato dek mupakat” menegaskan pentingnya mencapai mufakat dalam menyelesaikan persoalan. Tradisi ini merupakan warisan adiluhung yang telah dipraktikkan turun-temurun.

Dalam berbagai keputusan, masyarakat selalu mengutamakan kesepakatan bersama, mencerminkan nilai demokrasi dan kearifan lokal yang sangat dihargai.

Sila ‘Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia’ mencerminkan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Nilai-nilai keadilan telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, seperti dalam dalam menyelesaikan sengketa secara musyawarah.

Dalam kesehariannya, masyarakat Indonesia juga selalu berusaha untuk mengedepankan nilai keadilan dalam berbagai aspek kehidupan. Ini terlihat pula dari upaya masyarakat untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada yang membutuhkan, serta berusaha menciptakan kesejahteraan bersama.

Pancasila bukanlah sekedar simbol kosong, melainkan kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa yang telah hidup dan dihidupi oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Kelestarian budaya ini menjadi kekuatan untuk menjaga keutuhan dan persatuan negara di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman yang semakin kompleks.

Akhirnya, Pancasila menjadi pelestari adat budaya bangsa, mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat, dan terus hidup serta relevan dalam setiap aspek kehidupan kita. Mari kita jadikan peringatan hari lahir Pancasila ini sebagai momentum untuk terus memperkuat dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semoga.

ShareTweetSend
Previous Post

Harlah Pancasila 2024, Ketua DPRD Jambi: Mari Implementasikan 

Next Post

Mengurai Gurita Mafia Pertanahan Program Transmigrasi

Related Posts

Zuwanda Maju Ketum KONI Provinsi Jambi

Zuwanda Maju Ketum KONI Provinsi Jambi

19 Juni 2025
Kalau Makin Diundur, Kasihan KONI Provinsi Jambi

Kalau Makin Diundur, Kasihan KONI Provinsi Jambi

18 Juni 2025
Al Haris Mau Jadi Solusi atau Masalah Baru

Al Haris Mau Jadi Solusi atau Masalah Baru

15 Juni 2025
Saat Wartawan Disangka LSM: Menjaga Ruang Publik Tetap Sehat

Saat Wartawan Disangka LSM: Menjaga Ruang Publik Tetap Sehat

14 Juni 2025
Mungkinkah JCC Akan Lahirkan Barisan Korban Kebijakan

JCC KEBIJAKAN TANPA KEPASTIAN HUKUM?

10 Juni 2025
Rekonstruksi Sosok Confucius dalam Konteks Historiografi dan Peradaban Timur

Rekonstruksi Sosok Confucius dalam Konteks Historiografi dan Peradaban Timur

7 Juni 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In