Jambi – Wujud kolam retensi milik Jambi Business Center (JBC) yang dijanjikan untuk penampungan air sebagai upaya mengatasi banjir hingga saat ini masih menjadi tanda tanya. Sebelumnya, Minggu (23/2/2025), sejumlah wilayah di Kota Jambi dilanda banjir akibat tingginya intensitas hujan.
Salah satu daerah yang terdampak banjir adalah RT 11 Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, yang berada dekat denhan kawasan JBC.
Pantauan di lapangan, bagian sungai yang mengarah ke kolam retensi yang dijanjikan pihak JBC sudah terlihat dangkal yang dipenuhi lumpur dan pasir. Sementara itu, kolam retensi yang dijanjikan pembangunannya di samping kiri gedung atau kawasan JBS dari arah Simpang Mayang masih sangat memprihatinkan.
Kolam retensi tersebut hanya dibuat menggunakan pancangan kayu sebagai penahan tanah timbun dengan kedalaman 3 hingga 5 meter. Di bagian penghubung sungai dipasang pagar besi sebagai penyaring sampah jenis plastik dan lain sebagianya.
Menyikapi persoalan ini, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Ansori meminta Pemerintah Provinsi Jambi melalui dinas terkait untuk turun dan melihat langsung ke lokasi pembangunan kolam retensi guna menjawab keresahan masyarakat sekitar yang sering terdampak banjir.
“Dan info yang Abang terimo, ternyata pihak JBC belum membangun kolam retensi atau kolam resapan, padahal waktu banjir dulu Waka DPRD pak Ivan (Ivan Wirata, red) pernah sidak dan minta JBC segera membuat kolam resistensi itu,” kata Ansori, Senin (24/2/2025).
“Kita minta pihak balai segera surati pihak JBC dan pihak JBC segera mengurus Amdalnya,” ujarnya menambahkan.
Menurut Ansori, pembangunan kolam retensi ini bertujuan untuk mewujudkan kebaikan bersama, bagaimana ke depan pihak JBC aman dan masyarakat tidak lagi was-was setiap turun hujan.
“Pembangunan kolam retensi sebagai upaya dalam mengatasi masalah banjir di daerah perkotaan. Kolam retensi berfungsi untuk menampung sementara volume banjir yang berpotensi menggenangi pemukiman. Dengan adanya perencanaan kolam retensi diharapkan resiko yang diakibatkan oleh banjir dapat berkurang,” pungkasnya.