Jambi – Politisi Senior, Usman Ermulan, mendukung pernyataan Presiden Pabowo Subianto yang mengatakan bahwa Indonesia harus bersyukur. Karena Indonesia masih diberi nikmat yang besar untuk memproduksi pangan di dalam negeri.
Dimana dunia saat ini dilanda krisis pangan. Kondisi tersebut juga sudah diramalkan langsung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Mantan anggota DPR RI tiga periode matang di komisi keuangan, perbankan dan perencanaan nasional itu mencontohkan sumber daya alam kaya dan pangan melimpah yang dimiliki Jambi belum mampu dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
“Jambi punya 1.3 juta hektare sawit, 600.000 hektare milik perusahaan dan 700.000 hektare milik rakyat. Karet tinggal lebih kurang 700.000 hektare lagi dan Casiavera, dan lain-lain,” ucap Usman, yang pernah menjadi Staf Khusus Menteri Bappenas, Jumat, 13 Juni 2025.
Menurut orang dekat Presiden RI ketiga Bj Habibie ini, minyak sawit digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan, seperti minyak goreng, mentega, dan berbagai produk makanan lainnya.
“Sawit memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan global, baik sebagai sumber minyak goreng maupun dalam berbagai produk pangan lainnya,” ucap Usman.
Belum lagi soal energi, Provinsi Jambi memiliki kekayaan yang luar biasa yang seharusnya mampu memenuhi kebutuhan serta meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
“Jika dari batu bara saja nilai jualnya yang mengalir melalui Sungai Batanghari dan darat tidak kurang Rp1 triliun. Belum lagi dari hasil minyak bumi dan gas setiap jam bahkan hitungan menit,” ujar Usman.
Usman juga mengingat agar Prabowo untuk tidak mengeluarkan kebijakan timbal balik terhadap kebijakan pemerintah China. Dimana kini warga negara Indonesia (WNI) dapat memasuki China tanpa visa untuk transit selama 240 jam.
“Kita tidak boleh terpancing, kita tetap memerlukan visa demi keamanan bangsa Indonesia. Kalau dibebaskan maka Indonesia akan banyak dimasuki pendatang asing,” tegas Usman Ermulan. **