Jambi – Seorang atlet Jambi, Oki Yusmika, harus berjuang melawan kanker tulang Sarkoma yang menyerangnya.
Oki adalah seorang atlet Taekwondo yang telah meraih medali perunggu di PON Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2021. Ia sosok yang gigih dan pantang menyerah dalam setiap pertandingan yang diikutinya.
Namun, pada bulan September 2024, kehidupan Oki dan keluarganya harus berubah drastis ketika ia mulai merasakan sakit. Awalnya mereka mengira itu hanyalah keram biasa, namun kondisinya semakin memburuk. Kaki Oki mulai berwarna biru lebam dan membengkak dengan cepat.
“Setelah pulang ke rumah tanpa sadar kaki Oki dari ujung paha sampai ke kaki berwarna biru lebam dan bengkak,” ujar istri Oki, Wahyu Ningsih, Sabtu, 12 Juli 2025.
Wahyu Ningsih langsung membawa suaminya ke rumah sakit RS Pusat Angkatan Darat untuk penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa Oki mengalami pendarahan yang cukup serius. Hal ini membuat keluarga Oki terkejut dan sedih atas kondisi kesehatan yang dialami oleh sang atlet terbaik.
“Di cek oleh dokter dengan ambil sampel bagian paha Oki (biopsi). 2 minggu kemudian ditemukan ternyata positif Sarkoma atau kanker tulang,” ucapnya
Dua minggu berikutnya, dilakukan operasi untuk pengangkatan tulang bonggol sepanjang 20 cm, dengan harapan bisa diganti dengan titanium. Namun, kanker tersebut justru sudah menyebar dan beresiko jika di pasang titanium.
“Saat itu, Oki pulang ke rumah dengan keadaan tulang bonggol sudah diangkat sepanjang 20 cm dan kondisi Oki agak membaik,” ujarnya.
Setelah 3 minggu kemudian, Oki mengalami pendarahan hebat dari kakinya, keluarga kembali langsung membawanya ke RSPAD dan dianjurkan untuk diamputasi. Keluarga berharap adanya upaya lain tanpa amputasi dengan mencoba ke Rumah Sakit Fatmawati sekitar Maret 2025.
“Di RS Fatmawati ternyata kondisi Oki memang tetap harus dilakukan amputasi dari panggul sebelah kanan, 2 jari di bawah rusuk kanan,” jelasnya.
Usai dirawat beberapa hari, kondisi Oki membaik dan lebaran di rumah. Sebulan berikutnya, Oki mengalami pendarahan kembali dan dibawa ke RS Fatmawati.
“Dilakukan embolisasi namun tidak berhasil kondisi tetap pendarahan, tranfusi lebih dari 50 kantong darah diberikan ke Oki. Setelah itu, dilakukan radioterapi dan akhirnya kondisi Oki membaik, pendarahan berhenti pada Mei 2025 dengan perawatan 2 bulan di RS Fatmawati. Obat yang harus ditebus sebanyak 7 botol albumin dengan masing-masing seharga Rp3 juta yang dicover BPJS hanya 2 botol,” ucap Wahyu Ningsih.
Setelah itu, Oki kembali pulang ke rumah, dan 5 hari di rumah Oki batuk berdarah dan dibawa kembali ke RS Fatmawati sejak 29 Juni 2025 hingga saat ini.
“Sekarang kondisi Oki masih batuk berdarah dan sesak nafas, dari luka amputasi keluar darah kembali. Tim Dokter RS Fatmawati sedang menyiapkan tindakan Bronkoscopi untuk mengecek saluran pernapasan, Trakeostomi berupa tindakan pembedahan untuk membuat lubang di trakea (tenggorokan) agar dapat dipasang tabung pernapasan,” Wahyu Ningsih menjelaskan.
Kanker tulang Sarkoma sebuah penantang yang sangat berat bagi Oki. Dukungan dari keluarga, teman-teman, dan seluruh masyarakat Indonesia, Oki tetap kuat dan bersemangat untuk melawan penyakitnya. Semangat juangnya di dunia olahraga pun diharapkan juga akan membantunya dalam menghadapi ujian terberat ini.
Semoga pemerintah provinsi Jambi dalam hal ini Gubernur Al Haris dan seluruh pihak dapat membantu pemulihan dengan keterbatasan biaya Oki dan keluarga. **