KETUA IKAL Lemhannas Jambi Usman Ermulan optimistis KADIN Provinsi Jambi di bawah kepemimpinan Usman Sulaiman bisa membuat berbagai gebrakan dalam memajukan dunia usaha.
Khususnya membantu pemerintah dalam meningkatkan APBD Provinsi Jambi yang semakin terpuruk. Dari tahun ke tahun APBD Provinsi Jambi terus merosot. Pada 2025 ini sebesar Rp4,6 triliun, tahun 2026 merosot Rp1 triliun menjadi Rp3,6 triliun.
Usman Ermulan merupakan Mantan anggota DPR RI tiga periode di komisi keuangan, perbankan, dan perencanaan pembangunan nasional ini menyampaikan bahwa peran Kadin sebagai motor penggerak perekonomian daerah.
“Selamat dan sukses kepada Usman Sulaiman. Kita harapkan kepengurusan KADIN Jambi yang dilantik dapat menggerakkan potensi lokal khususnya sektor UMKM dan pengusaha untuk membantu meningkatkan pendapatan Pemda Provinsi Jambi yang semakin tahun APBD-nya terus merosot,” ujar Usman Ermulan, juga mantan Bupati Tanjung Jabung Barat dua periode, usai menghadiri pelantikan tersebut.
Pelantikan Pengurus KADIN Provinsi Jambi Masa Bakti 2024–2029 dihadiri Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Novian Bakri, berlangsung di BW Luxury Hotel, Rabu (17/09/2025) malam.
Sekda Provinsi Jambi Sudirman menyampaikan apresiasi dan terima kasih dari Gubernur Jambi Al Haris atas peran KADIN sebagai mitra strategis pemerintah daerah.
Menurutnya, KADIN telah berperan penting dalam mendorong investasi, membuka lapangan kerja, meningkatkan daya saing UMKM, serta menciptakan iklim usaha yang sehat.
“Pemerintah Provinsi Jambi sangat terbuka dan siap bersinergi dengan KADIN dalam berbagai program strategis untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Sinergi yang solid antara dunia usaha dan pemerintah daerah akan memperkuat pondasi ekonomi sekaligus menghadirkan inovasi demi kesejahteraan rakyat,” ujar Sudirman.
Sudirman juga menyinggung sejumlah isu strategis, mulai dari percepatan pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), optimalisasi Pelabuhan Talang Duku yang saat ini baru menyerap 48 persen ekspor, hingga rencana pembangunan Pelabuhan Internasional dan Bandara Internasional di Muaro Jambi.
Ia berharap KADIN bersama dunia usaha dapat mendukung percepatan pembangunan infrastruktur tersebut. Sudirman juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data BPS, perekonomian Provinsi Jambi triwulan II 2025 tumbuh sebesar 4,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Sektor Informasi dan Komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi 12,68 persen, sementara ekspor Jambi Juli 2025 mencapai USD 171,32 juta dengan kontribusi terbesar dari sektor pertambangan 48,54 persen, disusul industri 44,11 persen, dan pertanian 7,36 persen,” ungkapnya.
Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Novian Bakri menekankan kembali bahwa KADIN adalah satu-satunya wadah dunia usaha yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987. Esensinya adalah sebagai mitra strategis pemerintah dalam bidang ekonomi sekaligus wadah tunggal dunia usaha.
Anindya Bakri memaparkan peran nyata KADIN Indonesia, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menargetkan 30.000 dapur secara nasional. KADIN berkomitmen mendirikan 1.000 dapur, dimana 300 diantaranya sudah beroperasi.
“Jika 1.000 dapur beroperasi, akan tercipta 50.000 lapangan kerja, sekaligus memberi manfaat bagi 3,5 juta anak. Program ini bukan hanya tentang angka, tapi bukti nyata sinergi pemerintah dan dunia usaha dalam meningkatkan kesejahteraan,” kata Anindya Bakri.
Anindya Bakri menegaskan bahwa RUU KADIN telah masuk dalam Prolegnas, dan diharapkan segera dibahas pada September–Oktober 2025 agar organisasi semakin relevan menghadapi tantangan global.
Sementara itu, Ketua KADIN Provinsi Jambi Usman Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jambi atas dukungan nyata terhadap KADIN, mulai dari fasilitas sekretariat hingga kendaraan operasional.
Usman mengingatkan pentingnya kontribusi KADIN kepada masyarakat, salah satunya melalui bantuan oxygen generator senilai Rp4,5 miliar saat pandemi. Selain itu, Ketua Kadin Provinsi Jambi tersebut juga menekankan pentingnya pembangunan Pelabuhan Internasional di Jambi.
“Sampai hari ini Jambi belum memiliki pelabuhan internasional yang memadai. Padahal sebuah provinsi tidak akan berkembang pesat tanpa pelabuhan sebagai pintu ekspor-impor. Kami berharap pemerintah pusat dan KADIN Indonesia ikut mendorong agar Jambi segera memiliki pelabuhan,” harapnya.
(Deni/*)