Kerinci– Cascara Tea Kerinci produk UMKM lokal asal Kabupaten Kerinci yang menjajaki pasar nasional dan berpotensi dipasarkan di tingkat Internasional, namun tak mendapat perhatian penuh dari pemerintah lokal.
Minuman herbal yang terbuat dari kulit kopi arabika ini, ditemukan oleh salah satu alumni Mahasiswa Universitas Jambi (Unja), Fakultas Pertanian.
Muhammad Hidayat, putra kelahiran Kabupaten Kerinci, Jambi atau pencetus minuman berkhasiat tinggi ini, menceritakan awal mula ditemukan ide dalam menggagas dan mencetus Produk UMKM Cascara Tea Kerinci.
Ada yang menarik dalam kisah perjuangan, Hidayat, rupanya ia termotivasi dari negara maju Amerika Serikat, di mana Amerika telah memanfaatkan kulit kopi (coffee cherry) telah lama diolah menjadi cascara tea dan diakui oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai superfood yang kaya antioksidan.
“Kalau di Amerika kulit kopi sudah jadi suplemen diet dan produk kesehatan,” kata Muhammad Hidayat saat ditemui di Kabupaten Kerinci.
Cascara Tea Kerinci ini mulai digarapnya sejak tanggal 20 Agustus 2020 lalu, pada masa itu Hidayat masih mengenyam bangku perkuliahan, semester 3 di Unja. Dalam mengerjakan salah satu tugas kuliahnya, Hidayat memilih meneliti kandungan khasiat yang ada pada kulit kopi arabika.
Silam beberapa waktu, dari tugas menjadikan Produk UMKM dengan cetusan nama Cascara Tea Kerinci. Sejak itulah ia mulai menjajaki dan memperdalam ilmu terkait pengembangan UMKM nya.
Berbuah manis, Dalam waktu singkat, Teh Kaskara Kerinci sukses mencatat berbagai prestasi bergengsi di tingkat nasional.
Seperti pada tahun 2021, Hidayat berhasil lolos Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK).
Tahun 2022, ia menjadi Finalis Wirausaha Muda Provinsi Jambi dan sempat bertemu langsung dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Tahun 2023, produknya dinobatkan sebagai Juara III Nasional kategori Minuman Tradisional, dan banyak penghargaan lainnya.
Tentunya prestasi itu menegaskan bahwa produk lokal Kerinci mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan berpotensi menembus pasar ekspor.
Begitupun untuk produksi dan pemasarannya, Cascara Tea Kerinci ini telah menembus pasar lintas provinsi mulai dari Medan, Pekanbaru, Cirebon, hingga Pekalongan, dengan kapasitas produksi mencapai 9.000 kemasan per bulan.
Meski sudah berhasil menembus pasar lintas provinsi ini, Cita-cita dan keinginan Muhammad Hidayat belum cukup sampai di sini, ia berkeinginan produknya dapat menembus pasar internasional.
Dalam menggapai itu semua, Hidayat mengakui bukan sesuatu yang gampang, tanpa ada bantuan dan support dari pemerintah setempat. Hidayat mengakui meski sudah mendapat bantuan dari pemerintah namun hal itu dinilai belum maksimal.
“Kami bersyukur sudah dibantu dalam hal perizinan, tapi untuk pengembangan usaha seperti alat produksi dan dukungan pemasaran, kami masih berdiri sendiri,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan yang lebih nyata, seperti bantuan mesin produksi modern, program promosi digital, hingga jembatan kemitraan dengan investor atau buyer nasional.
“Kalau ada bantuan peralatan, kami bisa tingkatkan kapasitas produksi. Dan kalau dibantu pemasaran, produk ini bisa menembus pasar luar negeri,” tambahnya.
Adapun, produk UMKM Cascara Tea Kerinci ini masih terus di produksinya, sembari menunggu support dari pemerintah. **








