KOTA Jambi digegerkan dengan pemadaman listrik yang melanda sebagian wilayahnya pada hari Jumat, 28 November 2025.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas Jambi Usman Ermulan menyatakan kejadian ini berdampak signifikan bagi masyarakat, terutama dalam aktivitas sehari-hari dan perekonomian.
Usman Ermulan merupakan mantan anggota DPR RI tiga periode dengan pengalaman di komisi keuangan, perbankan, dan perencanaan nasional, menyoroti pentingnya ketersediaan cadangan jaringan listrik yang terinterkoneksi. Menurutnya, hal ini dapat mencegah kelumpuhan total sistem kelistrikan saat terjadi kerusakan di area tertentu.
“Aktivitas masyarakat sangat terganggu,” ujarnya.
Usman Ermulan menegaskan pemadaman memaksa ibu-ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil untuk menghentikan kegiatan mereka. Selain itu, mengkhawatirkan kerusakan pada peralatan elektronik yang rentan akibat pemadaman.
Usman bilang, juga berpotensi kekecewaan investor akibat pemadaman listrik, dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi di Jambi. Ia menambahkan, pengusaha terpaksa mengeluarkan biaya operasional lebih tinggi untuk membeli solar non-subsidi.
Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode ini meminta pertanggungjawaban dari berbagai pihak, termasuk PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia berpendapat, masyarakat yang terdampak pemadaman seharusnya mendapatkan kompensasi dari PLN, setidaknya berupa pengurangan tagihan rekening sesuai dengan lamanya pemadaman.
“Jika utang PLN ngak bisa terbayar, menjadi tanggung jawab negara republik Indonesia. Nah, jadi setiap warga negara tergadai dirinya untuk bayar utang negara, tapi sayangnya listrik di tengah Kota Jambi mati di saat rakyat sedang melakukan kegiatan. Kita sebagai warga negara minta pertanggungjawaban, siapa yang bertanggung jawab terhadap PLN,” pungkasnya. (Den)








