Jambi, AP – Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan kerugian materi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya pada tahun 2015 mencapai Rp 12 triliun.
“Sedangkan total luas lahan terbakar seluas 130 ribu hektar dengan 1.564 titik panas (hot spot). Belum lagi kerugian masalah kesehatan dan pendidikan,” katanya usai menghadiri rakor penanganan Karhutla bersama Presiden, Senin (23/01).
Dikatakannya, karhutla pada tahun 2015 engakibatkan kabut asap dan merusak lingkungan, termasuk lahan gambut itu.
“Pada tahun 2016, kami bisa menekan titik panas mencapai 82 persen di samping curah hujan ada turun, dan di tahun ini diharapkan tidak terjadi lagi,” katanya.
Kepala daerah, katanya tak boleh ragu-ragu menetapkan suatu daerah dalam keadaan siaga darurat karhutla sesuai intruksi presiden.
Zola juga menegaskan pemerintah akan bertindak tegas terhadap perusahan-perusahan yang masih membuka lahan dengan cara dibakar.
“Pemerintah akan mencabut izin perusahaan kalau masih membakar lahan dengan cara dibakar,” tegasnya.
Satgas Karhutla Jambi kata Zola sudah dibentuk yang dipimpin langsung Danrem 042/Garuda Putih Kolenel Inf Refrizal. Zola juga mengimbau Khusus untuk perusahaan yang berada di Provinsi Jambi untuk ikut memonitor/membantu pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Perusahaan harus ikut memadamkan kebakaran jika terjadi kebakaran di areal perusahaannya, dan perusahaan harus menyediakan peralatan untuk pemadaman kebakaran, sebagai antisipasi. Apabila ada indikasi pembiaran terhadap kebakaran lahan oleh perusahaan, makan izin perusahaan akan dicabut oleh pemerintah pusat,” katanya menambahkan. ant