• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Minggu, September 14, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Pembentukan Desa Baru Cukup Sulit

Pembentukan Desa Baru Cukup Sulit

27 Januari 2017
in HEADLINE

Kualatungkal, AP – Saat ini butuh waktu tiga tahun paling cepat baru bisa terbentuk desa baru yang defenitif. Beratnya persyaratan pemekaran desa membuat proses pemekaran menjadi lama.

Saat ini proses untuk pembentukan desa baru di setiap Kabupaten tidak lagi gampang. Ada berbagai syarakt dan ketentuan yang harus dipenuhi. Baik secara administrasi dan jumlah penduduk. Selain itu, adanya pengusulan yang harus melalui penilaian tim verifikasi.

Berita Lainnya

Demo Besar Agustus di Indonesia Jadi Inspirasi Negara Nepal

Prof Shofia Amin Dilantik Sebagai Ketua ISEI Cabang Jambi, Usman Ermulan hingga Diza Wakil Wali Kota Masuk Dewan Penasehat

Dasi Biru Fadhil Arief dan Anwar Sadat Menunjukkan Pilgub Jambi Makin Dekat

Kabid Pemdes, Agoes Mamun, mengungkapkan bahwa saat ini paling cepat waktu yang dibutuhkan untuk membentuk desa baru tiga tahun. Hal itu sudah sesuai prosedur yang berlaku saat ini.

“Paling cepat sejak diusulkan hingga terbentuk Desa Baru yang defenitif butuh waktu tiga tahun,” ungkapnya, Kamis (26/01).

Agos pun memberikan penjelasannya. Dimana sebelum adanya pemekaran, Pemkab harus membentuk tim kajian. Selanjutnya tim kajian ini melakukan sosialisasi syarat untuk dimekarkannya sebuah desa, kelurahan dan kecamatan.

Sebelum sosialisasi dilakukan, tim sudah lebih dulu menyurati camat. Meminta data desa yang memungkinkan untuk dimekarkan. Data yang disampaikan pihak kecamatan itu sebagai data awal yang di pegangan tim.

“Setelah sosialisasi syarat pemekaran. Barulah kita menerima usulan pemekaran desa,” paparnya.

Tim yang akan menerima pengusulan pemekaran desa ini sendiri terdiri dari unsur pemerintah dan akademisi. Tim ini juga akan melibatkan unsur lain seperti dari Administrasi Pemerintahan dan Administrasi Pembangunan.

“Syarat yang harus dipenuhi untuk pemekaran desa yakni jumlah penduduk minimal 8 ribu jiwa atau 800 KK. Sedangkan pemekaran kecamatan minimal harus ada 10 desa,” ungkapnya.

Ketika syarat itu dirasa terpenuhi, barulah tim akan melakukan kajian. Kemudian, setelah dirasa memenuhi semua persyaratan, tidak otomatis menjadi desa untuk diusulkan kepada pemerintah pusat. Tetapi, desa baru tersebut dijadikan dulu desa persiapan selama setahun dengan menggunakan Peraturan Bupati.

Setelah setahun atau dua tahun menjadi desa persiapan baru akan dievaluasi kembali oleh tim yang melibatkan tim dari provinsi Jambi. Kalau tim daerah dan tim provinsi menilai layak menjadi desa, barulah dibuatkan Perda. Setelah Perda terbentuk, baru usulan pemekaran desa tersebut disampaikan kepada pemerintah pusat untuk dievaluasi.

“Jika disetujui dan memenuhi syarat, barulah akan diberikan kode. Setelah itu, Perda tersebut baru diundangkan,” jelas Agoes Mamun.

Untuk tahun 2016 lalu ada dua desa yang sudah mengusulkan pemekaran. Tetapi karena peraturan terbaru, maka kedua desa tersebut harus mengikuti aturan yang berlaku. Dimana harus dibentuk tim terlebih dulu dan mereka harus mengusulkan ulang.

Agoes juga memberikan gambaran. Bahwa saat ini dengan system interkoneksi antar instansi pemerintah pusat dan daerah, maka semua data sudah dimiliki pemerintah pusat. Terutama data penduduk. Maka dari itu, mereka juga akan meminta data penduduk dari Dukcapil untuk mengetahui desa yang bisa dimekarkan atau tidak.

“Kalau kita mencoba memalsukan data, maka sanksinya lima tahun lagi baru boleh ada pengusulan baru,” ancam Agoes.

Maka dari itu, desa-desa yang akan ingin mememarkan diri juga harus melihat kondisi riil desa mereka. Karena berdasarakan data yang sudah ada di Pemdes, hanya ada dua desa yang layak dimekarkan yakni Desa Lumahan dan Tebing Tinggi. Sedangkan kecamatan yang layak dimekarkan yakni kecamatan Tungkal Ilir (her)

 

 

 

 

 

 

ShareTweetSend
Previous Post

Majelis Tungkal Sakti Gelar Haul Rangkayo Hitam

Next Post

Tiga Tersangka Pelaku Pembunuhan Sadion Masih Berstatus DPO

Related Posts

Mengenal Ketua-ketua IKAL-Lemhannas di Sumatra, 2 Orang Jenderal Bintang 3 TNI-Polri, Jambi Pernah Bupati dan Anggota DPR RI

Demo Besar Agustus di Indonesia Jadi Inspirasi Negara Nepal

12 September 2025
Prof Shofia Amin Dilantik Sebagai Ketua ISEI Cabang Jambi, Usman Ermulan hingga Diza Wakil Wali Kota Masuk Dewan Penasehat

Prof Shofia Amin Dilantik Sebagai Ketua ISEI Cabang Jambi, Usman Ermulan hingga Diza Wakil Wali Kota Masuk Dewan Penasehat

11 September 2025
Dasi Biru Fadhil Arief dan Anwar Sadat Menunjukkan Pilgub Jambi Makin Dekat

Dasi Biru Fadhil Arief dan Anwar Sadat Menunjukkan Pilgub Jambi Makin Dekat

10 September 2025
Usman Ermulan. Foto: Net

Musda Golkar Jambi Adem, Usman Ermulan Apresiasi Bahlil di Tengah Reformasi Jilid II

5 September 2025
Polda Jambi Beri Sinyal Amrizal Sebagai Tersangka, Simak Ulasan Kasus Ijazah Caleg Terpilih DPRD Provinsi

Polda Sumbar Temukan Unsur Pidana Kasus Anggota DPRD Provinsi Jambi, Golkar Siapkan Langkah Tegas

5 September 2025
Gelombang Demo, Usman Ermulan: Reformasi Jilid II

Gelombang Demo, Usman Ermulan: Reformasi Jilid II

4 September 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In