• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Mei 13, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Saya, Luhut Binsar Pandjaitan, Tidak Punya Akun Twitter

Pengacara: Tak Ada Iktikad Baik dari Luhut

23 September 2021
in HEADLINE, NASIONAL

JAKARTA – Pengacara Haris Azhar, Nurkholis Hidayat mengatakan pihaknya tak melihat iktikad baik dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Selama ini, menurutnya, Luhut tak pernah mengklarifikasi dugaan keterlibatannya dalam proyek pertambangan di Papua.

Berita Lainnya

Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

Kepiawaian PT Us-Us Utama Diakui Pertamina: The Best of Market Acquisition

Usman Ermulan Dorong Maulana Evaluasi Kinerja PDAM Tirta Mayang

Nurkholis mengatakan kliennya selalu memberikan bukti, jawaban atas motif serta tujuan dari kritik terhadap Luhut. Namun sebaliknya, Luhut tak pernah memberikan bukti yang mendukung bahwa dirinya tak terkait dengan proyek tambang di Papua.

“Kami lihat tidak ada iktikad baik dari pihak Luhut Binsar Panjaitan menyelesaikan persoalan ini. Selama ini dalam somasi kami selalu memberikan jawaban terkait motif, tujuan, hingga data informasi yang disebut Luhut sebagai fitnah,” kata Nurkholis dalam konferensi pers bersama KontraS, Kamis (23/9).

“Tapi dalam kesempatan yang sama, mereka tak memberikan bukti-bukti itu, termasuk saat diundang untuk memberikan klarifikasi 14 September lalu, mereka [Luhut] tidak datang,” sambung Nurkholis.

Dia juga menyampaikan, kliennya bersedia minta maaf jika memang bentuk kritik yang disampaikannya bisa dibuktikan sebagai berita bohong.

Untuk itu, Luhut sebaiknya membuka data proyek investasi tambang di Blok Wabu, Intan Jaya, Papua.

Selain itu, menurutnya, Haris Azhar juga sejatinya tidak bisa dipidana karena menyampaikan kepentingan publik berdasarkan fakta dan hasil riset.

Sementara Luhut sendiri sampai hari ini tak membantah dugaan tersebut, justru menyampaikan somasi hingga ancaman kriminalisasi.

Nurkholis mengatakan jika Luhut bisa membuka data ihwal proyek tambang di Papua dan membuktikan tidak ada campur tangan dirinya dalam proyek tersebut, maka kliennya akan meminta maaf.

“Kita buka saja dalam proses hukum ini sehingga publik akan melihat bagaimana Luhut dalam dugaan konflik kepentingan bisnis tambang. Kami selalu bersikap ksatria, kalau salah minta maaf, kalau tidak salah tentu kami bakal mempertahankan kebenaran apa pun risikonya,” tegas dia.

Menanggapi hal ini, Kuasa Hukum Luhut Binsar Panjaitan, Juniver Girsang mengatakan tak ada keharusan pihaknya menghadiri undangan klarifikasi dari pihak Haris Azhar maupun Fatia Maulidiyanti.

Menurut Juniver, pihak Haris Azhar yang seharusnya memberikan klarifikasi terhadap tudingan kepada Luhut.

Juniver juga mengatakan, pihaknya tidak perlu memberikan bukti berupa dokumen apa pun karena permasalahan utama adalah kesimpulan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang menyebut Luhut ‘bermain’ dalam proyek tambang di Papua.

“Malahan mereka yang kita katakan tidak ada iktikad baik, somasi kita yang meminta membuktikan kita bermain di mana tidak dijawab, memang tidak bisa dia jawab karena tidak ada buktinya,” kata Juniver.

Pada Rabu (22/9) siang, Luhut mengunggah sebuah konten di akun Instagram pribadinya mengenai isu kebebasan berekspresi.

Dia menyinggung soal riset/laporan yang tidak melakukan cross-check dan klarifikasi kepada pihak yang dimaksud dalam riset tersebut.

“Tuduhan yang tak berdasar dibuat oleh mereka sendiri, mengapa yang dituduh selalu harus mengklarifikasi, sementara yang menuduh tidak pernah ditantang untuk mengklarifikasi? Bukankah itu sebuah bentuk cacat logika dan perbuatan yang tak beretika?” tulis Luhut di akun @luhut.pandjaitan.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan melaporkan Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Laporan tersebut merupakan buntut unggahan konten video YouTube Haris Azhar yang menyebut Luhut ‘ikut bermain’ dalam bisnis tambang yang menyebabkan penderitaan pada rakyat Papua.

Luhut juga menuntut Haris Azhar dan Fathia atas pencemaran nama baik karena menyebarkan berita bohong, dan menggugat Rp100 miliar.

ShareTweetSend
Previous Post

Menteri Nadiem Nginap di Permukiman SAD Sarolangun

Next Post

Harga Minyak Sawit Melambung, Tapi Awas Nyungsep

Related Posts

Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

22 April 2025
Kepiawaian PT Us-Us Utama Diakui Pertamina: The Best of Market Acquisition

Kepiawaian PT Us-Us Utama Diakui Pertamina: The Best of Market Acquisition

16 April 2025
Air PDAM Tirta Mayang Sering Mati, Hidup Hari Kamis

Usman Ermulan Dorong Maulana Evaluasi Kinerja PDAM Tirta Mayang

4 April 2025
Ariansyah Wara-wiri Cari Simpatik, Butuh Belas Kasihan Usman Ermulan

Ariansyah Wara-wiri Cari Simpatik, Butuh Belas Kasihan Usman Ermulan

22 Maret 2025
JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

JMSI Kecam Aksi Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

21 Maret 2025
Respon Ariansyah Ketika Dikonfirmasi: Kirim Stiker Gambar Perempuan Tonjolkan Tubuh

Respon Ariansyah Ketika Dikonfirmasi: Kirim Stiker Gambar Perempuan Tonjolkan Tubuh

19 Maret 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In