• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Mei 17, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Royalti Landrendt Batubara Jambi Rp.147,1 Miliar

Ilustrasi

Butuh Rp3.500 Triliun Kurangi Pemakaian PLTU Batu Bara

28 Oktober 2021
in EKONOMI, HEADLINE

WAKIL Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut Indonesia membutuhkan dana mencapai Rp3.500 triliun untuk mengurangi pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Pengurangan pembangkit untuk mencapai target penurunan emisi karbon.

Berita Lainnya

SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic

Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

Kepiawaian PT Us-Us Utama Diakui Pertamina: The Best of Market Acquisition

Estimasi dana ini berasal dari biaya kompensasi terhadap pembangkit yang masih berjalan. Begitu juga pembangkit yang sudah terlanjur masuk kontrak bisnis PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

“Jika PLTU ditutup sedangkan kontraknya masih efektif ini akan menjadi masalah bisnis kalkulasi. Berapa banyak kompensasi yang harus disediakan,” ujar Suahasil, Kamis (28/10).

Kendati begitu, pemerintah tidak bisa sendiri menutup kebutuhan dana tersebut dari penerimaan pajak. Untuk itu, pemerintah berusaha mendapat pendanaan internasional.

Salah satunya dari negara-negara yang akan hadir di The COP 26 UN Climate Change Conference. Acara tersebut akan berlangsung di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober sampai 12 November 2021.

“Kami berharap COP26 bisa menjadi milestone dimana dukungan internasional bisa diwujudkan,” ucapnya.

Di sisi lain, Suahasil mengatakan penggunaan PLTU harus dikurangi untuk mencapai target penurunan emisi karbon karena pembangkit ini menjadi sumber emisi karbon yang cukup besar bagi Indonesia. Kontribusinya mencapai 35 persen dari total emisi karbon di dalam negeri.

“Mayoritas konsumsi listrik kita diproduksi dari batu bara dan diesel. Kita masih bergantung pada bahan bakar fosil. Itu adalah satu sektor yang sumbangan emisinya tinggi sehingga coba kita kurangi,” jelasnya.

Sebagai informasi, Indonesia membidik penurunan emisi karbon mencapai 29 persen melalui kemampuan sendiri dan 41 persen melalui dukungan internasional pada 2030.

ShareTweetSend
Previous Post

Megawati Sebut Indonesia Dalam Bahaya

Next Post

Sani: Menabung Bagian dari Pembangunan Akhlak

Related Posts

SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic

SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic

28 April 2025
Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

22 April 2025
Kepiawaian PT Us-Us Utama Diakui Pertamina: The Best of Market Acquisition

Kepiawaian PT Us-Us Utama Diakui Pertamina: The Best of Market Acquisition

16 April 2025
Air PDAM Tirta Mayang Sering Mati, Hidup Hari Kamis

Usman Ermulan Dorong Maulana Evaluasi Kinerja PDAM Tirta Mayang

4 April 2025
Ariansyah Wara-wiri Cari Simpatik, Butuh Belas Kasihan Usman Ermulan

Ariansyah Wara-wiri Cari Simpatik, Butuh Belas Kasihan Usman Ermulan

22 Maret 2025
Pemboran PHR Zona 1 Terbukti Produktif Hemat Sejuta Dolar

Pemboran PHR Zona 1 Terbukti Produktif Hemat Sejuta Dolar

22 Maret 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In