• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, November 8, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Jangan Mudah Alih Fungsi Lahan

Jangan Mudah Alih Fungsi Lahan

9 Februari 2017
in DAERAH

Jambi, AP – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Fachrori Umar mengimbau masyarakat di wilayah itu tidak terlalu mudah melakukan pengalihan fungsi lahan pertanian padi sawah yang ada saat ini.

“Kita berharap kepada masyarakat jangan begitu mudah alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit atau karet dan yang lainnya. Kalau bisa lahan pertanian itu diperluas lagi,” katanya, Kamis (09/02).

Berita Lainnya

Pemkot Jambi Lantik 119 PPPK Paruh Waktu, Wawako Diza: Birokrasi Harus Terus Berjalan

Direkturnya Herlambang, Gubernur Jambi Sampai Dipuji Menkes soal Layanan Kesehatan

Operasi Perdana Bedah Jantung RSUD Raden Mattaher Ditinjau Menkes

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat yang saat ini gencar melakukan program cetak sawah untuk menuju swasembada beras.

Hal itu tentu harus didukung semua kalangan hingga ke tingkat bawah, masyarakat Provinsi Jambi. Jambi memiliki sebelas kabupaten/kota juga termasuk di dalamnya.

Dia menyatakan, memperbanyak lahan pertanian sawah juga dapat membantu perekonomian masyarakat dan akan mengurangi ketergantungan kepada pemerintah akan kebutuhan beras.

“Kalau swasembada beras sudah terjadi, tentu masyarakat akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan yang pasti perekonomian mereka juga akan terbantu,” kata Wagub.

Ia menilai program cetak sawah tidak tergantung tingkat atau golongan masyarakat tertentu saja. Semuanya bisa terlibat dalam hal tersebut.

Masyarakat jangan lagi teriming-imingi oleh pembukaan lahan lain selain padi sawah sebab padi sawah lebih cepat menghasilkan. Tidak seperti sawit dan karet yang banyak membutuhkan biaya dan memakan waktu.

“Padi sawah bisa panen dua kali dalam satu tahun dan harganya pun tetap tidak sering berubah. Kalau sawit dan karet ‘kan sering berubah, lagian waktu untuk panen pun 3-5 tahun baru bisa ada hasil,” ujarnya.

“Menanam padi juga tidak tergantung tingkat perekonomian. Sebenarnya hal itu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kalangan dalam upaya memenuhi kebutuhan beras,” katanya. ant

Jambi, AP – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Fachrori Umar mengimbau masyarakat di wilayah itu tidak terlalu mudah melakukan pengalihan fungsi lahan pertanian padi sawah yang ada saat ini.

“Kita berharap kepada masyarakat jangan begitu mudah alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit atau karet dan yang lainnya. Kalau bisa lahan pertanian itu diperluas lagi,” katanya, Kamis (09/02).

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat yang saat ini gencar melakukan program cetak sawah untuk menuju swasembada beras.

Hal itu tentu harus didukung semua kalangan hingga ke tingkat bawah, masyarakat Provinsi Jambi. Jambi memiliki sebelas kabupaten/kota juga termasuk di dalamnya.

Dia menyatakan, memperbanyak lahan pertanian sawah juga dapat membantu perekonomian masyarakat dan akan mengurangi ketergantungan kepada pemerintah akan kebutuhan beras.

“Kalau swasembada beras sudah terjadi, tentu masyarakat akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan yang pasti perekonomian mereka juga akan terbantu,” kata Wagub.

Ia menilai program cetak sawah tidak tergantung tingkat atau golongan masyarakat tertentu saja. Semuanya bisa terlibat dalam hal tersebut.

Masyarakat jangan lagi teriming-imingi oleh pembukaan lahan lain selain padi sawah sebab padi sawah lebih cepat menghasilkan. Tidak seperti sawit dan karet yang banyak membutuhkan biaya dan memakan waktu.

“Padi sawah bisa panen dua kali dalam satu tahun dan harganya pun tetap tidak sering berubah. Kalau sawit dan karet ‘kan sering berubah, lagian waktu untuk panen pun 3-5 tahun baru bisa ada hasil,” ujarnya.

“Menanam padi juga tidak tergantung tingkat perekonomian. Sebenarnya hal itu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kalangan dalam upaya memenuhi kebutuhan beras,” katanya. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Pelaku Curanmor Nyaris Tewas Diamuk Massa

Next Post

Harga Tandan Buah Sawit

Related Posts

Pemkot Jambi Lantik 119 PPPK Paruh Waktu, Wawako Diza: Birokrasi Harus Terus Berjalan

Pemkot Jambi Lantik 119 PPPK Paruh Waktu, Wawako Diza: Birokrasi Harus Terus Berjalan

31 Oktober 2025
Direkturnya Herlambang, Gubernur Jambi Sampai Dipuji Menkes soal Layanan Kesehatan

Direkturnya Herlambang, Gubernur Jambi Sampai Dipuji Menkes soal Layanan Kesehatan

31 Oktober 2025
Operasi Perdana Bedah Jantung RSUD Raden Mattaher Ditinjau Menkes

Operasi Perdana Bedah Jantung RSUD Raden Mattaher Ditinjau Menkes

31 Oktober 2025
Al Haris Dampingi Pangdam XX/TIB Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Provinsi Jambi

Al Haris Dampingi Pangdam XX/TIB Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Provinsi Jambi

30 Oktober 2025
Wawako Diza Sampaikan Berbagai Macam Penguatan Ekonomi

Wawako Diza Sampaikan Berbagai Macam Penguatan Ekonomi

30 Oktober 2025
RSUD Raden Mattaher Sukses Operasi Bedah Jantung Pertama di Jambi

RSUD Raden Mattaher Sukses Operasi Bedah Jantung Pertama di Jambi

30 Oktober 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In