• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Rabu, Juli 16, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Jangan Mudah Alih Fungsi Lahan

Jangan Mudah Alih Fungsi Lahan

9 Februari 2017
in DAERAH

Jambi, AP – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Fachrori Umar mengimbau masyarakat di wilayah itu tidak terlalu mudah melakukan pengalihan fungsi lahan pertanian padi sawah yang ada saat ini.

“Kita berharap kepada masyarakat jangan begitu mudah alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit atau karet dan yang lainnya. Kalau bisa lahan pertanian itu diperluas lagi,” katanya, Kamis (09/02).

Berita Lainnya

Amir Hamzah: Kata-kata Bupati Merajuk Itu Hoax, SK Tetap Dibagikan

Bupati Batang Hari: Saya Ingin Seluruh PPPK Kerja Sepenuh Hati

Bupati Batang Hari Diwakili Pj Sekda Bahas Kontribusi CSR

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat yang saat ini gencar melakukan program cetak sawah untuk menuju swasembada beras.

Hal itu tentu harus didukung semua kalangan hingga ke tingkat bawah, masyarakat Provinsi Jambi. Jambi memiliki sebelas kabupaten/kota juga termasuk di dalamnya.

Dia menyatakan, memperbanyak lahan pertanian sawah juga dapat membantu perekonomian masyarakat dan akan mengurangi ketergantungan kepada pemerintah akan kebutuhan beras.

“Kalau swasembada beras sudah terjadi, tentu masyarakat akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan yang pasti perekonomian mereka juga akan terbantu,” kata Wagub.

Ia menilai program cetak sawah tidak tergantung tingkat atau golongan masyarakat tertentu saja. Semuanya bisa terlibat dalam hal tersebut.

Masyarakat jangan lagi teriming-imingi oleh pembukaan lahan lain selain padi sawah sebab padi sawah lebih cepat menghasilkan. Tidak seperti sawit dan karet yang banyak membutuhkan biaya dan memakan waktu.

“Padi sawah bisa panen dua kali dalam satu tahun dan harganya pun tetap tidak sering berubah. Kalau sawit dan karet ‘kan sering berubah, lagian waktu untuk panen pun 3-5 tahun baru bisa ada hasil,” ujarnya.

“Menanam padi juga tidak tergantung tingkat perekonomian. Sebenarnya hal itu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kalangan dalam upaya memenuhi kebutuhan beras,” katanya. ant

Jambi, AP – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Fachrori Umar mengimbau masyarakat di wilayah itu tidak terlalu mudah melakukan pengalihan fungsi lahan pertanian padi sawah yang ada saat ini.

“Kita berharap kepada masyarakat jangan begitu mudah alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit atau karet dan yang lainnya. Kalau bisa lahan pertanian itu diperluas lagi,” katanya, Kamis (09/02).

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat yang saat ini gencar melakukan program cetak sawah untuk menuju swasembada beras.

Hal itu tentu harus didukung semua kalangan hingga ke tingkat bawah, masyarakat Provinsi Jambi. Jambi memiliki sebelas kabupaten/kota juga termasuk di dalamnya.

Dia menyatakan, memperbanyak lahan pertanian sawah juga dapat membantu perekonomian masyarakat dan akan mengurangi ketergantungan kepada pemerintah akan kebutuhan beras.

“Kalau swasembada beras sudah terjadi, tentu masyarakat akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan yang pasti perekonomian mereka juga akan terbantu,” kata Wagub.

Ia menilai program cetak sawah tidak tergantung tingkat atau golongan masyarakat tertentu saja. Semuanya bisa terlibat dalam hal tersebut.

Masyarakat jangan lagi teriming-imingi oleh pembukaan lahan lain selain padi sawah sebab padi sawah lebih cepat menghasilkan. Tidak seperti sawit dan karet yang banyak membutuhkan biaya dan memakan waktu.

“Padi sawah bisa panen dua kali dalam satu tahun dan harganya pun tetap tidak sering berubah. Kalau sawit dan karet ‘kan sering berubah, lagian waktu untuk panen pun 3-5 tahun baru bisa ada hasil,” ujarnya.

“Menanam padi juga tidak tergantung tingkat perekonomian. Sebenarnya hal itu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kalangan dalam upaya memenuhi kebutuhan beras,” katanya. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Pelaku Curanmor Nyaris Tewas Diamuk Massa

Next Post

Harga Tandan Buah Sawit

Related Posts

Benarkah PAKEM Batang Hari Bumi Hangus Wartawan Untul-untul

Amir Hamzah: Kata-kata Bupati Merajuk Itu Hoax, SK Tetap Dibagikan

15 Juli 2025

Bupati Batang Hari: Saya Ingin Seluruh PPPK Kerja Sepenuh Hati

15 Juli 2025
Bupati Batang Hari Diwakili Pj Sekda Bahas Kontribusi CSR

Bupati Batang Hari Diwakili Pj Sekda Bahas Kontribusi CSR

9 Juli 2025
Fadhil Arief Sambut Jemaah Haji Batang Hari di Rumah Dinas

Fadhil Arief Sambut Jemaah Haji Batang Hari di Rumah Dinas

8 Juli 2025
Safira Butuh Uluran Tangan Dermawan

Pro Jambi Tangguh Bedah 550 Rumah dan 160 Jalan Lingkungan 

4 Juli 2025
Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari Serahkan Nota Pengantar RAPBDP dan RPJMD

Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari Serahkan Nota Pengantar RAPBDP dan RPJMD

30 Juni 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In