Batanghari, – Sebanyak 85 persen dari 360 ribuan penduduk Kabupaten Batanghari telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik dan 9.629 warga lainnya menunggu pencetakan identitas diri itu.
“Berdasarkan data semester I, 85 persen warga Batanghari telah memiliki KTP elektronik, dan saat ini hampir sepuluh ribu warga menunggu pencetakan KTP elektronik,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batanghari Ade Febriandi di Muara Bulian, Rabu (06/12).
Dikatakan Ade saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi dan validasi data terhadap warga yang telah melakukan perekaman. Validasi dan verifikasi data tersebut bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan elemen data pada KTP elektronik yang akan dicetak.
Selain itu verifikasi dan validasi data tersebut dilakukan agar blanko KTP elektronik tidak mubazir karena kesalahan elemen data pada pencetakan.
“Jarak waktu antara perekaman dan pencetakan KTP tersebut cukup jauh, sehingga kita mengkhawatirkan adanya perubahan elemen data. Misalnya saat perekaman warga tersebut belum menikah, namun saat ini telah menikah,” katanya menjelaskan.
Rentang waktu antara perekaman dan pencetakan tersebut disebabkan oleh keterlambatan penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dilakukan oleh pusat.
Saat ini animo masyarakat di daerah itu untuk melakukan perekaman KTP elektronik juga telah menurun. Hal itu dikarenakan masyarakat di daerah itu lebih mementingkan aktivitas sehari-hari seperti berkebun dibandingkan untuk melakukan perekaman.
“Animo masyarakat untuk melakukan perekaman saat ini memang menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita telah memberikan undangan kepada masyarakat untuk melakukan perekaman melalaui pihak kecamatan,” katanya menambahkan. sup