Kerinci, AP – Dalam usaha memajukan objek wisata yang ada di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh warga perantauan akan berinvestasi di Kabupaten Kerinci.
Malah Informasi yang diterima, untuk sektor Pariwisata, sudah siap menggelontorkan dana sebesar Rp. 60 Milyar.
Investasi ini karena didukung dengan sejumlah infrastruktur yang sudah bagus seperti jalan Kerinci-Jambi, Kerinci-Sumatera Barat, Kerinci-Bengkulu dan lancarnya penerbangan udara Jambi-Kerinci, serta ditunjang dengan listrik di Kerinci sudah membaik.
Sekretaris Jendral Pengurus Besar Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (PB HKKN), Porseda Risman kepada sejumlah wartawan mengatakan bahwa belum lama ini pihaknya telah membentuk PB HKKN melalui Munas I, PB HKKN juga sudah menyusun program untuk 25 tahun kedepan. Sedangkan untuk program 5 tahun ini, lebih difokuskan pada pengembangan pariwisata.
Dalam pengembangan pariwisata ini, Ketua Umum PB HKKN Brigjen Pol Drs. H. Syafril Nursal, SH bersama seluruh HKK diseluruh Indonesia dan luar Negeri sudah melakukan pertemuan. Dalam pertemuan itu, para perantau Kerinci berminat untuk berinvestasi di Kabupaten Kerinci dibidang pariwisata.
“Dalam pertemuan itu, para perantau Kerinci berminat dan siap berinvestasi di Kerinci sebesar Rp. 60 milyar,” katanya.
Investasi yang dilirik oleh para perantau Kerinci adalah membangun cottage (Tempat peristirahatan) didaerah Kayu Aro dan Gunung Tujuh. Alasannya, kata dia, minat wisatawan Malaysia untuk datang berkunjung ke Kerinci amatlah besar, namun, keluhan – keluhan mereka itu adalah sulitnya mencari penginapan di Kerinci.
Lantas kapan cottage itu dibangun ? Menurutnya, sebelum melaksanakan pembangunan, PB HKK terlebih dahulu akan melakukan survey. “Kita akan membentuk tim survey terlebih dahulu,” terangnya.
Kemudian, dia menambahkan, PB HKK juga akan mengembangkan agen travel, sehingga agen travel inilah yang akan memandu para wisatawan ke lokasi –lokasi objek wisata di Kerinci.
“Sekarang kita sudah punya penerbangan yang rutin, transportasi darat juga sudah bagus. Memang ada keluhan dari para wisatawan dari Malaysia, mereka datang ke Kerinci tidak tahu arah dan tujuannya karena tidak ada pemandunya,” ungkapnya.
“Misal mereka datang ke Sungaipenuh mengunjungi Bukit Khayangan. Sudah ke Bukit Khayangan kemana lagi? Kalau tidak ada travel agen yang memandu, tentu mereka kebingungan. Dengan adanya travel agen inilah yang akan memandu mereka disaat mengunjungi objek wisata di Kerinci. Ini salah satu contohnya ,” cetusnya.
Lebih jauh, dia mengatakan tentu ini tidak akan berjalan dengan baik, jika tidak didukung oleh dua Pemerintah Daerah yakni Pemkot Sungaipenuh dan Pemkab Kerinci. “Nanti kita akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kerinci terkait dengan investasi ini,” pungkasnya. hen
PJS Bupati kerinci, Agus Sunaryo saat meninjau SD 145 Pungut Tengah. hen