Jambi, AP – Di Indonesia istilah pembangunan seringkali berkonotasi atau berarti dalam membangun infrastruktur atau fasilitas fisik.
Pada dasarnya, pengertian pembangunan secara umum adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik yang berdasarkan norma-norma tertentu.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi mengadakan focus group discussion (FGD)
dengan tema “Partisipasi Pembangunan Kota Jambi.” Kegiatan ini dilaksanakan bertempat Graha Insan cita/ sekretariat HMI cabang Jambi, Sabtu (31/03).
FGD ini menghadirkan pembicara dari, Fraktisi, dan Akademisi yaitu:
Ketua LPJK Jambi, Endria Putra ST.MT.
Dekan Fakultas Teknik Unbari : Dr. Ir. H Fakhrul Rozi Yamali, ME.
Ketua LPJK Endria Putra ST. MT Jambi sebagai narasumber mengatakan, tugas fungsi dan wewenang LPJK melakukan dan mendorong penelitian dan pengembangan jasa konstruksi.
“Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi, meliputi klasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahlian kerja. Meningkatkan peran arbitrase, mediasi dan penilai ahli di bidang jasa konstruksi,” ujar Endria.
Sesuai Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, sertifikasi diperlukan untuk berbagai jenis pekerjaan, mulai dari tenaga terampil seperti mandor dan operator, tenaga pengawas, ahli kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Ada pula ketentuan administrasi kontrak, manajemen proyek, dan manajemen konstruksi yang layak.
Dalam hal partisipasi pembangungan kota Jambi ada banyak sekali yang harus dijelaskan dan tidak akan cukup sebatas forum hari ini.
Dr. Ir. H. Fakhrul Rozi Yamali, ME menjelaskan, Dari tingkat nasional produksi tenaga ahli dibidang teknik sangat minim, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, apalagi yang ada di kota Jambi.
“Unbari yang mempunyai fakultas teknik hanya mengahasilkan sarjana 6-80 orang pertahun,” tutur Dekan Teknik Unbari.
ketua LPJK Jambi melanjutkan, soal tenaga kerja ahli lokal terbilang kurang.
”Bila menilik dari daftar sertifikasi berdasar klasifikasi tenaga ahli jasa konstruksi ada bidang arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, tata lingkungan, dan manajemen pelaksanaan. Yang menjadi kendala adalah tenaga ahli kita ini tenaga ahli tradisional yang notabenenya banyak tamatan sekolah Dasar (SD),” lanjut ketua LPJK Jambi.
Dengan adanya FGD ini harapannya bisa mengupas tuntas dan bermain data perihal pembangunan yang ada di kota Jambi. (Rul)