Baranghari, AP– Pemerintah Kabupaten Batanghari berupaya melakukan pencegahan terhadap penyakit stunting sedini mungkin, seperti menjaga asupan gizi pada ibu hamil.
“Pencegahan yang dilakukan tidak hanya pada ibu hamil, namun juga dilakukan pada remaja putri agar tidak kekurangan darah atau anemia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr Elfie Yennie di Muarabulian, Kamis (19/4).
Stunting merupakan penyakit gagal tumbuh yang di derita oleh anak-anak karena asupan gizi yang tidak seimbang.
dr Elfie mengatakan pencegahan sejak dini penyakit stunting tersebut sangat perlu dilakukan karena penyakit stunting tersebut rentan menyerang balita di bawah usia dua tahun.
Selain itu terhadap remaja putri juga sangat perlu dilakukan, mengingat remaja merupakan calon ibu yang akan mengandung. Sehingga di harapkan remaja putri agar tidak kekurangan darah atau anemia.
“Orang tua sekiranya harus terus mengawasi tumbuh kembang anaknya. Baik mulai dari masa remaja, masa 1000 hari kehidupan, bahkan masa balita,” kata dr Elfie.
Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, namun penyakit stunting ini juga dapat mempengaruhi daya pikir dan mental sang anak. Petingya pencegahan stunting sejak dini tersebut karena baisanya penyakit stunting tersebut menyerang bayi yang berusia di bawah dua tahun, namun prosesnya sudah di mulai sejak bayi berada di dalam kandungan.
Kasus stunting tersebut dapat dikenali saat bayi baru lahir, seperti tinggi badan kurang dari ukuran normal 50 cm dan berat badan kurang dari 2,5 kilogram hingga 4 kilogram. Sehingga ibu hamil sangat dianjurkan memberikan asi eksklusif dan makanan yang mengandung garam yodium.
Sementara itu kasus stunting di daerah itu pada tahun 2016 ini mengalami peningkatan jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan kasus stunting di daerah itu berada di atas standar nasional yang ditetapkan sebesar 20 persen.
“Pada tahun 2016 kasus stunting di batanghari sebesar 26,4 persen, dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 27,9 persen,” kata dr Elfie menambahkan.
Kasus stunting tersebut diketahui melalui survey yang dilakukan berdasarkan tinggi badan balita per umur balita. (Sup)