Jakarta, AP – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berencana melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato pada Kamis sore (19/7) untuk membahas soal wilayah perbatasan kedua negara.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Rabu, (18/08).
“PNG merupakan tetangga dekat Indonesia. Suatu hal yang wajar kedua negara memiliki intensitas hubungan yang tinggi. Hampir setiap kali ada pertemuan internasional, seperti dalam konteks PBB dan ASEAN, maka kedua Menlu menyempatkan diri untuk bertemu,” kata Arrmanatha.
Dia menyebutkan bahwa dalam pertemuan pada Kamis (19/7) itu, kedua Menlu akan membahas beberapa isu bilateral, terutama hal yang terkait dengan pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
“Kita punya wilayah perbatasan yang cukup panjang dengan Papua Nugini. Terkait isu perbatasan, ada potensi ekonomi yang dapat dikelola untuk kesejahteraan masyarakat di perbatasan,” ujar Arrmanatha.
Menurut dia, kedua Menlu juga akan membahas tentang pembentukan komite perbatasan bersama (joint border committee) Indonesia-Papua Nugini.
Selain membahas soal perbatasan, Menlu RI dan Menlu PNG juga akan membahas tentang kerja sama ekonomi kedua negara, terutama upaya untuk meningkatkan hubungan kerja sama perdagangan kedua negara.
Nilai perdagangan bilateral RI-PNG pada 2017 mencapai 208,89 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau meningkat dibandingkan pada 2016 yang hanya mencapai 179,2 juta dolar AS.
“Ada beberapa aspek yang menjadi perhatian kedua Menlu untuk kerja sama perdagangan, salah satunya upaya untuk meningkatkan interaksi antara pebisnis kedua negara,” ucap Arrmanatha. (ant)