Jambi, AP – Aktifis Pemerhati perempuan dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau yang sering di sebut autis, Rice Yogina, mengajak para anak autis beserta orang tua, terapis autis, praktisi (psikolog) dan undangan lainnya Nonton Bareng (Nobar) di 21 cinema WTC Batanghari Jambi.
Film Dancing Ini The Rain dipilih Rice untuk Nobar karena cerita yang perankan dinilai sangat baik dan mengandung banyak pesan moral untuk semua kalangan.
Dirinya berharap melalui film tersebut masyarakat terutama yang memiliki anggota keluarga autis tidak mengesampingkan anak-anak autis. Meskipun terlihat tidak peduli namun anak autis memiliki hati nurani dan jiwa perasa yang mendalam.
“Film ini pesan moralnya banyak, anak autis ini tidak dikesampingkan, mereka itu ada kesannya seperti cuek tapi mereka juga punya hati. Mereka bisa berempati juga cuma mereka tidak bisa dan tidak tahu cara mengungkapkan,” ujar Gina usai Nobar.
Setelah menonton film tersebut para orang tua anak autis dan terapis autis, menjadi lebih bersemangat dan lebih mengerti dengan kondisi anak-anak autis. Serta masyarakat akan lebih paham kondisi sebenarnya anak autis sehingga tidak dipandang sebelah mata.
Lebih lanjut Gina mengatakan, dirinya berharap anggaran untuk pendidikan khususnya bagi anak-anak autis bisa diserap lebih banyak lagi.
Sebab, kata Gina, tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pendidikan untuk anak autis sangat mahal dan terbatas di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi. Sehingga tidak semua anak autis dapat mengecap pendidikan yang layak.
Maka dari itu dirinya berharap anak-anak autis Provinsi Jambi mendapatkan pendidikan yang layak agar keberadaan mereka tidak dianggap beban oleh keluarga. Melalui pendidikan autis dirinya berharap anak-anak autis dapat melakukan pekerjaan sendiri tanpa bantuan orang lain.
“Kita yang menyandang anak autis tidak semua dari keluarga berada, jadi kalau yang berada mungkin bisa kesekolah khusus. Mereka yang dari keluarga tidak mampu itu betul-betul didiamkan dirumah, dan itu sudah pasti jadi beban untuk kedepannya, jadi harapannya kami anak ini dibuat semandiri mungkin,” harap Gina yang didampingi anak dan suami tercinta.
Anggota DPR RI, H. Bakrie, turut hadir ditengah-tengah para penonton yang memenuhi studio pemutaran film. Waktu Nobar disesuaikan jadwal penayangan film Dancing In The Rain.
Dirinya menganggap film tersebut sangat menginspirasi sehingga sayang untuk dilewatkan. Gina juga berharap semakin banyak film Indonesia yang mengandung pesan moral yang mendalam.
“Ini memanfaatkan momen karena premier filmnya hari ini dan film ini jarang dibuat yang seperti ini dan juga bintangnya ada Christine Hakim, mudah-mudahan pesan moral dari film ini sampai,” ungkapnya.
Film Dancing In The Rain menceritakan tentang sosok anak Autis yang diperankan oleh Dimas Anggara yang hanya di asuh oleh neneknya Christine Hakim. Terdapat pula Deva Mahendra, Bunga Zainal dan aktris lainnya.
Usai penayangan film, tidak sedikit para penonton yang merupakan orang tua anak autis bercucuran air mata karena terharu dengan sosok Banyu anak autis yang rela berkorban demi sahabatnya. (rul/rev)