Jambi, AP – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 Kodim 0419/Tanjab meningkatkan taraf hidup masyarakat, rata-rata rumah yang dipilih untuk direnovasi memang sudah tidak layak huni, Dandim M.A Yudistira mengatakan, bahwa dirinya sudah melihat beberapa rumah yang sudah miring yang hampir ambrtuk dan kepala keluarganya sudah tidak ada, Senin (29/10).
“Ini Prioritas kita untuk membantu masyarakat itu sendiri, selain rumah kita disini juga membuat sumur bor karena kebutuhan air bersih juga disini cukup tinggi untuk warga,” kata M.A Yudistira.
TMMD juga membersihkan lapangan badminton dan pembuatan jalan sepanjang 2250 meter, itu yang menjadi tolak ukur mereka sarana masyarakat.
“Kalau misalnya Jalan sebagai sarana tapi Intinya kita bisa menyatu dengan masyarakat disini,” sebutnya.
TMMD juga telah mempersiapkan alat untuk penyedot air bersih yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat, alat tersebut mampu menyedot air sebayak 2000 liter per jam, penyedotan air tersebut menggunakan mesin genset yang nanti peralatan tersebut dapat dipergunakan warga selamanya.
“Tinggal di operasionalkan dan dilatih oleh teknisi, kemudian kita serahkan ke warga desa disini dan sudah dikomunikasikan sama pak Kadus bahwa ada yang menjaga satu orang dan betul-betul dirawat untuk masyarakat dan masyarakat bisa menikmati air bersih tadi. Air bersih itu dipakai untuk keseluruhan masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Dusun (Kadus) Sungai Ayam H. Hasan mengatakan, warga Sungai Ayam sangat senang karena adanya TNI Manunggal Membangun Desa.
TMMD juga merenovasi rumah yang tidak layak huni kerena kebanyakan rumah di desa Sungai Ayam, Kecamatan Mendahara Hilir, kabupaten Tanjung Jabung Timur ini sudah surak.
“Ada enam rumah yang baru direnovasi sama TMMD ini, TMMD juga membuat sumur bor untuk masyarakat disini,” kata H. Hasan.
- Hasan berharap kepada pemerintah daerah agar dapat membuat jalan alternatif agar jarak tempuh ke Kecamatan tidak terlalu makan waktu lama dan pasar tidak terlalu jauh, dirinya juga berharap agar aliran listrik dapat masuk ke desa sungai Ayam ini.
“Jarak waktu kalau pergi ke Kecamatan itu bisa nyampai 2 jam dan Kebanyakan kami kalau belanja ke Mendahara, harus sewa pompong, harapannya jalan bisa tercapai dan PLN segera masuk, untuk saat ini penerang yang dipakai warga adalah genset, mulai pukul 6 sore sampai pukul 5 pagi, untuk pembayaran iuran 125.000 (seratus duapuluh lima ribu rupiah) per-KK dari 72 KK,” kata Kadus.
- Hasan juga menjelaskan, untuk saat ini di Desa Sungai Ayam hanya ada 1 SD, yang saat ini jumlah muridnya sebanyak 32 siswa dan 4 guru termasuk Kepala sekolah.
“Dari empat guru itu 2 orang yang PNS dan 2 orang honorer,” lanjut H. Hasan.
Salah seorang warga, yang bernama Prihatin, yang juga salah satu rumahnya di renovasi oleh TMMD, mengucapkan Terimakasih.
“Terimakasih ya buat bapak-bapak TMMD semua,” ungkapnya dengan gembira. (Rul)