• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juli 5, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Jambi Dapat Progam “bio karbon fund”

Jambi Dapat Progam “bio karbon fund”

3 Maret 2019
in DAERAH

Jambi, AP – Provinsi Jambi bersama Kalimantan Timur menjadi provinsi di dunia yang mendapat program “Bio Carbon Fund” yakni salah satu program dari Bank Dunia untuk menurunkan emisi gas sebesar dua persen dengan pelestarian hutan.

“Provinsi Jambi merupakan salah satu dari lima provinsi di seluruh dunia untuk kegiatan “Bio Carbon Fund,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Bestari saat pertemuan dengan Bank Dunia mendampingi Gubernur Jambi di Kantor Gubernur Jambi, Jumat, (01/03).

Berita Lainnya

Pro Jambi Tangguh Bedah 550 Rumah dan 160 Jalan Lingkungan 

Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari Serahkan Nota Pengantar RAPBDP dan RPJMD

Rasa Senang Fadhil Arief Saat Hadir di Acara Keluarga Besar Batak Muslim Batang Hari

Untuk Indonesia dua provinsi yang mendapat program tersebut yakni Provinsi Kalimantan Timur dan Jambi. Keduanya selain mewakili Indonesia dalam program tersebut, juga mewakili Asia.

“Negara yang masuk di proyek ini selain Indonesia adalah Kolombia dan Ethiopia. Kegiatan ini tindak lanjut dari komitmen Presiden Jokowi yang menandatangani Paris COP tentang kesepakatan dan negara kita berkomitmen menurunkan emisi gas sebesar dua persen,” kata Bestari.

Program tersebut dianggarkan sebesar sekitar 100 miliar Dolar AS sampai dengan tahun 2030.

Bestari mengatakan setelah Jambi bisa berhasil menata kawasan hutan dan berhasil memberdayakan menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar hutan untuk tidak melakukan perambahan, barulah ada hitung-hitungannya.

“Berapa karbon, berapa oksigen yang dihasilkan dari hutan kita, itu ada hitungannya dan nanti kita dapat kompensasi dari situ,” kata Bestari.

Bestari juga mengatakan, tahapannya pada 2019 adalah kelembagaan dan persiapan, setelah itu lanjut ke pelaksanaan hingga tahun 2030 dan baru bisa Jambi dapat ‘benefit’.

“Pengeloaannya melalui Bappeda, program ini sejalan dengan program pak gubernur. Jadi apa yang tidak bisa didanai APBD dan APBN, maka dana ini yang kita pakai, misalnya tahun ini kita sudah menganggarkan pemberdayaan masyarakat di beberpa kabupaten namun yang tidak bisa ter-cover didanai dengan program ini,” katanya menjelaskan.

“Mereka pihak Bank Dunia ini sudah mulai menggali apa yang dibutuhkan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, seperti kopi akan dibantu peralatan-peralatan dan pendampingan sehingga masyarakat tidak lagi masuk lebih jauh ke dalam kawasan hutan,” kata Bestari.

Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Emma Rahmawati mengatakan program “Bio Carbon Fund” Initiative Sustainable Forest Landscape di Jambi harus memberdayakan masyarakat sekitar kawasan hutan agar masyarakat mau melestarikan hutan.

 

Senior Environment Specialist World Bank Task Tem Leader, Dinesh Ariyal juga berharap adanya tim teknis yang kuat dalam implementasi program dan untuk itu segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik sebelum program dilaksanakan.

Sementara itu, Gubernur Jambi Fachrori Umar berharap agar kerja sama dengan Bank Dunia cepat terwujud. Dirirnya mengapresiasi kedatangan pihak Bank Dunia dan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke Provinsi Jambi dengan agenda untuk menjaga kelestarian hutan supaya bisa menghasilkan udara bersih.

“Terimakasih atas perhatian Bank Dunia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI terhadap Provinsi Jambi. Saya berharap kita bisa bekerja sama dengan baik dan supaya program yang dirancang harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Fachrori.

Gubernur menambahkan, salah satu kekhasan dalam hutan Jambi yakni adanya Suku Anak Dalam (SAD) dan keberadaannya juga harus diperhatikan. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Sepekan Terbalik, Fuso Belum Dievakuasi

Next Post

Menpora Imam Nahrawi Kunjungi Pasar Angso Duo Jambi

Related Posts

Safira Butuh Uluran Tangan Dermawan

Pro Jambi Tangguh Bedah 550 Rumah dan 160 Jalan Lingkungan 

4 Juli 2025
Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari Serahkan Nota Pengantar RAPBDP dan RPJMD

Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari Serahkan Nota Pengantar RAPBDP dan RPJMD

30 Juni 2025
Rasa Senang Fadhil Arief Saat Hadir di Acara Keluarga Besar Batak Muslim Batang Hari

Rasa Senang Fadhil Arief Saat Hadir di Acara Keluarga Besar Batak Muslim Batang Hari

29 Juni 2025
Sebanyak 211 Warga Negara Asing Singgah di Provinsi Jambi

Sebanyak 211 Warga Negara Asing Singgah di Provinsi Jambi

27 Juni 2025
Pemkab Batang Hari Doa Bersama Sambut Tahun Baru Islam

Pemkab Batang Hari Doa Bersama Sambut Tahun Baru Islam

27 Juni 2025
Fadhil Arief: Kita Ubah Remaja Setelah Tamat Sekolah, Jangan Gengsi 

Fadhil Arief: Kita Ubah Remaja Setelah Tamat Sekolah, Jangan Gengsi 

25 Juni 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In