• Redaksipost
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Oktober 5, 2023
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
HKTI Ingin Impor Yang Merugikan Petani Dapat Dihentikan

HKTI Ingin Impor Yang Merugikan Petani Dapat Dihentikan

18 Maret 2019
in NASIONAL

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menginginkan agar impor berbagai komoditas yang merugikan produksi pertanian lokal di Tanah Air dapat dihentikan sehingga tingkat kesejahteraan petani di Nusantara juga bisa meningkat.

“Setop impor-impor yang merugikan para petani,” kata Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI Oesman Sapta saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi dan Diskusi Nasional 2019 HKTI, Senin (18/03).

Berita Lainnya

SKK Migas Dorong Digitalisasi dalam Assurance, Manajemen Risiko dan Investigasi

Izin TikTok Bukan Jualan, Kata Menteri Bahlil Hengkang Saja, Merugikan Negara Kita

Kementerian Kominfo Bangun 146 Titik Akses Internet Gratis di Provinsi Jambi, Paling Sedikit Kota Jambi

Untuk itu, Oesman Sapta menegaskan HKTI juga harus mendorong berbagai kebijakan yang meningkatkan kesejahteraan petani.

Apalagi, ujar dia, saat ini sudah semakin banyak anggota masyarakat termasuk generasi muda yang tertarik untuk terjun ke dunia pertanian.

HKTI pada Februari 2019 lalu juga telah mengirimkan sebanyak 20 duta petani untuk mengirimkan Training of Trainer (ToT) tentang teknologi dan metode pertanian alamiah ke Thailand.

Oesman mengapresiasi arah fokus pemerintah yang membangun infrastruktur pertanian secara merata di berbagai wilayah di Tanah Air.

Sebagaimana diwartakan, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman menyatakan, pemerintah melalui berbagai lembaga dan kementerian terkait perlu melakukan perbaikan data pangan untuk mengurangi kesemrawutan impor.

“Permasalahan data pangan yang selama ini selalu dijadikan acuan untuk melakukan impor belum sepenuhnya bisa diandalkan. Perbaikan data komoditas baru dilakukan pada komoditas beras, itupun baru pada akhir Oktober 2018 lalu. Sedangkan data-data komoditas lain seperti jagung dan kedelai dapat dikatakan belum terintegrasi menjadi data tunggal yang dapat diandalkan pemerintah dan publik,” kata Assyifa Szami Ilman.

Menurut dia, perbaikan data pangan juga perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari berbagai rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh BPK terkait impor.

Ia berpendapat bahwa kegiatan impor yang belum efektif sebenarnya didasarkan pada acuan data yang dijadikan dasar untuk melakukan impor.

Dengan demikian, lanjutnya, jika data acuan tidak dapat diandalkan, hasilnya adalah kebijakan yang tidak efektif. Sebagai konsekuensinya, ada kalanya produksi pangan dikatakan sudah surplus namun harganya masih cenderung bergejolak.

“Ketika harga bergejolak, Kementerian Perdagangan pasti perlu melakukan tindakan untuk meredam gejolak tersebut, salah satunya adalah dengan impor,” ucapnya.

Sebelumnya, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menyebut kebijakan impor seharusnya menjadi opsi terakhir untuk memenuhi fungsi Bulog sebagai badan penyangga kebutuhan pangan.

“Impor bisa dilakukan, namun menjadi pilihan terakhir ketika produksi minus dan cadangan Bulog sudah tidak bisa diusahakan dari dalam negeri,” kata Rusli Abdullah.

Rusli menjelaskan Bulog sebagai lembaga penyangga kebutuhan pangan, membutuhkan minimal 1,5 juta ton untuk cadangan jika terjadi hal-hal mendesak seperti bencana atau gagal panen. ant

ShareTweetSend
Previous Post

Tahura OKH Jambi Alami Kerusakan Ekologi 80 Persen

Next Post

Gubernur Harap Sertijab Kepala BPK Perwakilan Jambi Beri Semangat Baru Tata Kelola Keuangan

Related Posts

SKK Migas Dorong Digitalisasi dalam Assurance, Manajemen Risiko dan Investigasi

SKK Migas Dorong Digitalisasi dalam Assurance, Manajemen Risiko dan Investigasi

27 September 2023
Aplikasi TikTok/net

Izin TikTok Bukan Jualan, Kata Menteri Bahlil Hengkang Saja, Merugikan Negara Kita

26 September 2023
Kominfo Minta Warganet Tidak Sebarkan Ujaran Kebencian

Kementerian Kominfo Bangun 146 Titik Akses Internet Gratis di Provinsi Jambi, Paling Sedikit Kota Jambi

21 September 2023
Hulu Migas Masih Berkontribusi Secara Berkelanjutan Bagi Negara

Hulu Migas Masih Berkontribusi Secara Berkelanjutan Bagi Negara

23 Agustus 2023
Mendagri Tito Bilang Pemilu Damai Tanggung Jawab Bersama

Mendagri Tito Bilang Pemilu Damai Tanggung Jawab Bersama

20 Juli 2023
Al Haris Mengenali Jambi di Mata Indonesia Dipuji Mendag Zulhas: Nanti Kita Ajak Keliling Negara

Al Haris Mengenali Jambi di Mata Indonesia Dipuji Mendag Zulhas: Nanti Kita Ajak Keliling Negara

8 Juli 2023
  • Redaksipost
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

© 2023 PT AKSI INDAH PRATIWI [AKSIPOST.COM]

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2023 PT AKSI INDAH PRATIWI [AKSIPOST.COM]

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In