MERANGIN, AP – Rumah Sakit Daerah (RSD) Kol Abundjani Merangin masih kesulitan merujuk pasien COVID-19 ke rumah sakit rujukan. Sementara jumlah pasien COVID-19 terus meningkat.
Saat ini pasien terkonfirmasi COVID-19 di kabupaten itu berjumlah 10 orang. Sementara RSD Kol Abundjani bukanlah rumah sakit rujukan COVID-19. “Kita harus segera mungkin mengajukan izin, bagaimana rumah sakit kita menjadi rumah sakit rujukan,” kata Bupati Merangin Al Haris, Senin (27/4).
Dikatakan Al Haris, dari rapat tim gugus di RSD Kol Abundjani Bangko, rumah sakit tersebut bisa menjadi rujukan pasien Corona khusus dari Merangin.
“Nanti RSD Kol Abundjani Bangko akan kita lengkapi dengan alat tes Swab PCR. Karena jika kita harus merujuk terus ke Jakarta, akan membutuhkan waktu. Alat tes Swab PCR ini bisa mobile dalam pengecekannya,” ungkap Al Haris.
Hal itu diharapkan bisa mempercepat pemetaan wilayah dan bisa dengan cepat memutus mata rantai COVID-19 di Kabupaten Merangin. Diakui bupati orang yang terkontak langsung dengan pasien COVID-19 di Kabupaten Merangin sudah menyebar kemana-mana. Untuk itu alat tes swab PCR itu sangat penting sekali.
Al Haris juga memotivasi para tenaga kesehatan agar bekerja lebih maksimal. ‘’Pasien ini adalah saudara kita. Untuk itu kita jangan ragu dalam bertindak, semoga Allah selalu memberi petunjuk dan jalan keluar dari wabah Corona ini,” kata Haris.
Al Haris juga bilang kalau dia akan mengusahakan tempat khusus untuk isolasi pasien COVID-19, kemudian dokter serta perawat di satu tempat. Tempat itu bisa Puskesmas yang punya rawat inapnya. (Nazarman/Vay)