• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Mei 13, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Tanpa Marquez di MotoGP 2020

Marc Marquez. Foto: Istimewa

Tanpa Marquez di MotoGP 2020

25 Agustus 2020
in HEADLINE, MILENIAL

GRAND Prix Styria di sirkuit Red Bull Ring, Austria, akhir pekan lalu menyajikan salah satu pertarungan paling ketat dan penuh kejutan di ajang MotoGP di saat Marc Marquez masih libur panjang karena cedera.

Siapa menyangka tim satelit KTM Tech 3 bakal menjadi headline berkat kecerdikan Miguel Oliveira, yang menunggu Jack Miller dan Pol Espargaro membuat kesalahan di tikungan terakhir jelang finis untuk mengklaim kemenangan perdana baginya di kelas premier.

Berita Lainnya

Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

MENYIBAK MISTERI LINGKARAN SETAN INDUSTRI BBM

Baru berjalan lima seri, namun MotoGP telah memunculkan empat juara yang berbeda dan 11 pebalap berbeda yang telah naik podium. Enam tim teratas di klasemen hanya dipisahkan oleh 33 poin sedangkan Yamaha hanya berjarak satu poin dari Ducati dan unggul enam poin dari KTM di tiga besar klasemen konstruktor, belum terlihat siapa yang dominan.

Honda sementara itu bakal mustahil mengulangi kesuksesan mereka bersama Marc Marquez karena sang juara bertahan harus menjalani pemulihan cedera tulang humerus untuk dua atau tiga bulan ke depan dan tahun 2020 sepertinya bakal muncul juara dunia baru.

Tak ayal musim ini Yamaha dan Ducati menjadi favorit juara setelah dalam beberapa tahun ini berada di bawah bayang-bayang supremasi Honda. Namun, di tengah musim yang sempat tertunda krisis kesehatan global itu muncul penantang serius yang tak disangka-sangka, KTM. Pabrikan asal Austria itu telah membuktikan dirinya memiliki motor yang mampu memenangi grand prix, pertama, lewat penampilan sensasional rookie Brad Binder di Brno, dan kemenangan di sirkuit kandang mereka lewat Oliveira. Seperti yang dikatakan Oliveira, pebalap Portugal pertama yang memenangi balapan di kelas premier, semua pebalap musim ini punya peluang untuk memenangi balapan.

“Aku tak tahu apakah ada alasan tertentu, aku rasa ini hanya pendapatku. Di saat Marquez tidak ada, aku rasa setiap orang tiba-tiba mereka merasa bisa memenangi balapan dan kejuaraan,” kata Oliveira setelah GP Styria seperti dilansir laman resmi MotoGP.

“Masih belum ada yang difavoritkan untuk perebutan gelar, tapi aku rasa juga masih terlalu dini untuk menentukan itu.

“Semoga di balapan-balapan selanjutnya kita melihat siapa yang lebih konsisten di podium dan membuat poin lebih karena pada akhirnya itu yang akan membuat perbedaan.”

Kendati demikian, Oliveira dan demikian pula para pebalap di grid seperti Takaaki Nakagami, Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, Fabio Quartararo, dan Valentino Rossi, menyayangkan absennya Marquez tahun ini dan menantikan sang juara dunia MotoGP enam kali lekas pulih agar bisa kembali membalap.

“Seperti karier atlet lainnya, di MotoGP kami juga mengambil banyak resiko. Sayangnya musim yang aneh ini menjadi yang paling sulit bagiku karena cedera ini,” kata Marquez dalam video wawancara jelang GP Styria.

Marquez mendapati cederanya setelah terjatuh di balapan seri pembuka yang digelar di Jerez pada 19 Juli dan telah menjalani dua kali operasi karena pelat titanium yang terpasang di tulang lengan atas kanannya patah ketika dia mencoba membuka jendela di rumahnya.

Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig menegaskan jika Marquez bakal kembali membalap jika kondisinya sudah benar-benar pulih 100 persen, tak ingin mengambil resiko seperti di GP Andalusia. Marquez pun hanya bisa menonton para rival mereka bertarung lewat televisi sambil duduk di sofa rumahnya.

“Tapi menyenangkan menontonnya karena kalian tidak tahu siapa yang akan memenangi balapan. Untuk memenangi kejuaraan belum ada seorangpun yang memiliki dorongan ekstra. Melihat kejuaraan kali ini dari rumah menarik juga karena tidak bisa diprediksi. Namun pebalap tersukses Honda itu memiliki prediksinya sendiri siapa yang bakal menjadi juara tahun ini.

“Setelah Jerez aku bisa bilang Fabio, tapi sekarang, di Brno dia sangat kewalahan. Jika ingin menjadi juara kalian harus finis balapan, tapi finis saja tidak cukup, kalian harus berada di depan dan harus menunjukkan kalian ada di sana.

Fabio tahun ini juga tidak konsisten di sesi latihan bebas, tidak seperti tahun lalu yang langganan tampil tercepat pada sesi Jumat dan Sabtu. “Tapi jika aku harus bertaruh, aku mungkin akan memilih antara Dovi dan Fabio. Fabio punya kecepatan dan Dovi punya pengalaman.

“Mungkin jika Dovi yang menang, setiap orang akan senang, karena dia layak itu, setelah menjadi runner-up tahun lalu. “Tapi, Fabio adalah talenta muda dan tahun lalu dia menunjukkan dia sangat cepat, tapi jangan lupakan juga Vinales.

Intinya, kata Marquez, “kalian tidak boleh melewatkan banyak balapan jika ingin juara.” Mengemas 70 poin, posisi Quartararo di puncak klasemen kini terancam oleh Dovizioso yang terpaut hanya tiga poin, dan Jack Miller yang berada di posisi ketiga dengan selisih 14 poin.

Binder di peringkat empat, berjarak 21 poin dari Quartararo. Namun, selisih poin antara Binder di P4 dan Oliveira di P9 hanya enam poin. Enam poin di musim yang sangat padat dan kompetitif tahun ini. Rookie dan pebalap tahun kedua KTM itu memiliki peluang untuk perebutan gelar tahun ini.

Sementara itu Espargaro memiliki 35 poin di peringkat ke-10. Pebalap Spanyol itu juga salah satu penantang utama di 2020. Tanpa terjatuh di GP Ceko dan Austria, siapa yang bisa mengira posisi Espargaro di klasemen saat ini.

Sembilan balapan masih tersisa musim ini hingga 22 November nanti dengan seri penutup yang digelar di Portugal. Perebutan gelar juara pun masih sangat terbuka dan seperti yang dikatakan Marquez, tak bisa diprediksi. (Red)

 

ShareTweetSend
Previous Post

Bos Kontraktor RSUD Hanafie Jadi Buronan Polisi

Next Post

Film Istana Kapal Dipersembahkan untuk Jambi

Related Posts

Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

12 Mei 2025
Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

9 Mei 2025
Nasib Perumahan Legiun Veteran dan Pupuk Instan 

MENYIBAK MISTERI LINGKARAN SETAN INDUSTRI BBM

8 Mei 2025
Sebuah Ironi Dalam Birokrasi: Keberhasilan Program Publik atau Resistensi Internal?

Sebuah Ironi Dalam Birokrasi: Keberhasilan Program Publik atau Resistensi Internal?

5 Mei 2025
Peringatan Hari Buruh: Harapan & Suara yang Terpinggirkan

Peringatan Hari Buruh: Harapan & Suara yang Terpinggirkan

2 Mei 2025
Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

Polemik Ijazah Amrizal, Pengamat Sarankan Adu Data dengan Anggota TNI

22 April 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In