• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Minggu, September 14, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Vaksinasi Digelar Polisi Jambi Capai Target

Ilustrasi suntik vaksin

Negara Barat Belum Akui Vaksin Sinovac dan Sinopharm

2 Juli 2021
in HEADLINE

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan seluruh vaksin corona, termasuk buatan China, seharusnya diakui oleh seluruh negara yang sudah membuka kembali perbatasan mereka dan menerima pendatang yang sudah divaksin.

Pernyataan WHO ini bisa dilihat sebagai desakan kepada negara-negara di Eropa dan Amerika Utara yang sampai saat ini belum memberikan izin penggunaan dan tidak mengakui vaksin Covid-19 buatan China.

Berita Lainnya

Demo Besar Agustus di Indonesia Jadi Inspirasi Negara Nepal

Prof Shofia Amin Dilantik Sebagai Ketua ISEI Cabang Jambi, Usman Ermulan hingga Diza Wakil Wali Kota Masuk Dewan Penasehat

Dasi Biru Fadhil Arief dan Anwar Sadat Menunjukkan Pilgub Jambi Makin Dekat

Sampai saat ini WHO memberikan izin penggunaan bagi vaksin Covid-19 buatan perusahaan Barat yakni Pfizer-BioNTech, Moderna Inc., AstraZeneca, serta Johnson & Johnson.

Selain itu, WHO juga memberi izin kepada dua vaksin buatan China, Sinovac dan Sinopharm.

“Kebijakan yang hanya membolehkan orang-orang yang sudah divaksin hanya dari beberapa produsen yang diizinkan oleh WHO untuk memperoleh keuntungan dari pembukaan kembali kegiatan perjalanan akan menciptakan dua sistem yang berbeda, memperlebar kesenjangan vaksinasi di tingkat dunia dan memperburuk ketidakadilan yang telah kita lihat dalam distribusi vaksin Covid-19. Hal ini akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi,” demikian isi pernyataan WHO, seperti dilansir Associated Press, Jumat (2/7/2021).

Sebagai contoh dengan pembedaan perlakuan terhadap vaksin corona yang dimaksud adalah seperti keputusan Uni Eropa pada Mei lalu yang hanya mengakui vaksin yang diberi izin oleh Badan Obat-obatan Eropa.

Sampai saat ini lembaga itu sama sekali belum menyetujui vaksin Covid-19 buatan China.

Akan tetapi, Uni Eropa menyatakan mereka tidak melarang jika ada negara anggotanya yang membolehkan para pendatang yang sudah divaksin Covid-19 di luar dari yang diberi izin oleh Badan Obat-obatan Eropa, termasuk vaksin Sputnik V buatan Rusia.

Badan Obat-obatan Eropa dilaporkan tengah mempertimbangkan memberi izin penggunaan vaksin Sinovac, tetapi sampai saat ini alur prosesnya belum diketahui secara rinci.

Sampai saat ini mereka tidak berniat memberi izin vaksin AstraZeneca yang dibuat dengan lisensi di India.

Kebijakan itu dinilai bisa menyulitkan penduduk di negara berkembang yang mengandalkan vaksin corona dari skema pemerataan COVAX yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut WHO, kebijakan semacam itu merusak kepercayaan terhadap vaksin Covid-19 yang sudah dinyatakan aman dan efektif.

Sebab dalam laporan WHO, vaksin Sinopharm dan Sinovac diketahui efektif melawan virus corona serta mengurangi ancaman kematian akibat penyakit itu.

Vaksin Sinopharm dan Sinovac dibuat dengan teknik melemahkan virus corona. Sedangkan vaksin yang dibuat oleh perusahaan Barat menggunakan teknologi yang mampu mengambil zat protein yang membungkus virus itu.

Meski negara-negara Barat saat ini bergantung dengan vaksin buatan Pfizer-BioNTech atau AstraZeneca, tetapi negara-negara berkembang banyak yang memilih menggunakan vaksin buatan China.

Negara seperti Seychelles dan Bahrain yang menggunakan vaksin buatan China memperlihatkan tingkat kekebalan masyarakat mereka setelah disuntik cukup baik dan bisa menahan lonjakan kasus infeksi seperti yang kini tengah terjadi di sejumlah negara lain di dunia.

ShareTweetSend
Previous Post

Pegawai Nonesensial Wajib Kerja dari Rumah 100 Persen Selama PPKM Darurat

Next Post

Sapi Kurban Jokowi untuk Jambi Diberi Nama Jarot

Related Posts

Mengenal Ketua-ketua IKAL-Lemhannas di Sumatra, 2 Orang Jenderal Bintang 3 TNI-Polri, Jambi Pernah Bupati dan Anggota DPR RI

Demo Besar Agustus di Indonesia Jadi Inspirasi Negara Nepal

12 September 2025
Prof Shofia Amin Dilantik Sebagai Ketua ISEI Cabang Jambi, Usman Ermulan hingga Diza Wakil Wali Kota Masuk Dewan Penasehat

Prof Shofia Amin Dilantik Sebagai Ketua ISEI Cabang Jambi, Usman Ermulan hingga Diza Wakil Wali Kota Masuk Dewan Penasehat

11 September 2025
Dasi Biru Fadhil Arief dan Anwar Sadat Menunjukkan Pilgub Jambi Makin Dekat

Dasi Biru Fadhil Arief dan Anwar Sadat Menunjukkan Pilgub Jambi Makin Dekat

10 September 2025
Usman Ermulan. Foto: Net

Musda Golkar Jambi Adem, Usman Ermulan Apresiasi Bahlil di Tengah Reformasi Jilid II

5 September 2025
Polda Jambi Beri Sinyal Amrizal Sebagai Tersangka, Simak Ulasan Kasus Ijazah Caleg Terpilih DPRD Provinsi

Polda Sumbar Temukan Unsur Pidana Kasus Anggota DPRD Provinsi Jambi, Golkar Siapkan Langkah Tegas

5 September 2025
Gelombang Demo, Usman Ermulan: Reformasi Jilid II

Gelombang Demo, Usman Ermulan: Reformasi Jilid II

4 September 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In