• Redaksipost
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, April 1, 2023
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Harga Sawit Siap-siap Mau Lengser

Nilai Ekspor Sawit Lebih Rp500 Triliun

1 Februari 2022
in EKONOMI, HEADLINE

JAKARTA – Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, sepanjang tahun 2021, nilai ekspor sawit mencapai US$35 miliar atau sekitar Rp503,4 triliun (nilai kurs tengah BI Rp14.385).

Capaian nilai ekspor sawit periode 2021 ini tercatat 52 persen lebih tinggi dibandingkan periode 2020 yang sebesar US$22,9 miliar.

Berita Lainnya

Kelompok Tani Binaan SKK Migas – Pertamina EP Jambi Field Gelar Panen Raya, Hasilkan 3,96 Ton Jagung

6 Kepala Daerah Termasuk Anies Teken Siap Jadi Host World Cup, Wajar FIFA Marah

Jokowi Kecewa dan Sedih karena Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kendati demikian, data BPS melaporkan nilai ekspor lemak dan minyak nabati Kode HS 15 mencapai US$32,8 miliar pada 2021.

Ekspor produk minyak sawit Indonesia 2021 yang mencakup CPO, olahan CPO, PKO, oleokimia (termasuk dengan kode HS 2905, 2915, 3401, dan 3823) dan biodiesel (kode HS 3826) mencapai 34,2 juta ton atau naik hanya 0,6 persen dari pencapaian ekspor 2020 yang sebesar 34 juta ton.

“Rendahnya kenaikan ekspor disebabkan keterbatasan pasokan, harga yang tinggi dan makin kecilnya perbedaan harga minyak sawit dengan minyak nabati lainnya terutama minyak kedelai. Secara bulanan, ekspor Indonesia di tahun 2021 sangat berfluktuasi,” ungkap Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, Selasa (1/2).

Dijelaskan Mukti, kenaikan nilai ekspor yang tinggi didukung oleh harga CPO rata-rata pada 2021 yang mencapai US$1.194 per ton atau 67 persen lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata 2020 yang sebesar US$715 per ton.

“Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan dari Covid-19 sehingga permintaan impor minyak nabati cenderung naik. Namun demikian, produksi relatif stagnan karena berbagai faktor seperti cuaca, keterbatasan pupuk, dan kelangkaan tenaga kerja,” ujar Mukti.

ShareTweetSend
Previous Post

Waw, Tiga Investor Tawarkan Jalan Khusus Batu Bara ke Pemprov Jambi

Next Post

Jokowi Minta WNI Ini Dipulangkan ke Tanah Air

Related Posts

Kelompok Tani Binaan SKK Migas – Pertamina EP Jambi Field Gelar Panen Raya, Hasilkan 3,96 Ton Jagung

Kelompok Tani Binaan SKK Migas – Pertamina EP Jambi Field Gelar Panen Raya, Hasilkan 3,96 Ton Jagung

31 Maret 2023
6 Kepala Daerah Termasuk Anies Teken Siap Jadi Host World Cup, Wajar FIFA Marah

6 Kepala Daerah Termasuk Anies Teken Siap Jadi Host World Cup, Wajar FIFA Marah

30 Maret 2023
Jokowi Kecewa dan Sedih karena Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Jokowi Kecewa dan Sedih karena Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

30 Maret 2023
Gunung Uhud Saksi Bisu Perang Uhud, Wisatawan Dapat Mengenang Perjuangan Nabi Muhammad SAW

Gunung Uhud Saksi Bisu Perang Uhud, Wisatawan Dapat Mengenang Perjuangan Nabi Muhammad SAW

27 Maret 2023
Doa Gubernur Jambi untuk Seluruh Warga Bahar: Insya Allah…

Doa Gubernur Jambi untuk Seluruh Warga Bahar: Insya Allah…

27 Maret 2023
Joko Widodo

Said Aqil Mohon Jokowi Cabut Larangan Bukber: Menyinggung Perasaan Umat Islam

26 Maret 2023
  • Redaksipost
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

© 2023 PT AKSI INDAH PRATIWI [AKSIPOST.COM]

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2023 PT AKSI INDAH PRATIWI [AKSIPOST.COM]

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In