Jambi – Berbagai perusahaan sudah semakin banyak berdiri di Bumi Serentak Galah Serengkuh Dayung Kabupaten Tebo. Hal itu seiring berkembangnya pembangunan di Pemerintahan Kabupaten Tebo sejak dimekarkan dari Kabupaten Bungo-Tebo (Bute) di tahun 1999 lalu.
Namun amat disayangkan, seluruh perusahaan investor di Kabupaten Tebo tidak ada yang berkantor di pusat Ibukota kabupaten. Mirisnya efek domino kian menyempit. Begitupun komunikasi pemerintah dengan perusahaan yang berinvestasi menjadi sulit. Untuk itu dipandang perlu kantor perwakilan perusahaan di ibukota.
Hal demikian harus menjadi bahan diskusi seluruh perwakilan DPRD Provinsi Jambi daerah pemilihan (dapil) Bungo Tebo, salah satunya, Ansori dari fraksi PAN. Ansori akan berusaha untuk mendorong dan memperjuangkan melalui perda inisiatif DPRD Provinsi Jambi terkait usulan dari masyarakat.
“Nanti saya coba dorong, yang penting tidak bertabrakan dengan aturan yang lebih tinggi, kalau untuk kemaslahatan masyarakat kenapa tidak,” katanya, dikutip pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Tebo Rian Juskal mengatakan pentingnya peraturan daerah inisiatif itu supaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.
“Meskipun terkesan memaksa, namun perusahaan juga musti harus mengerti dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, jika setiap perusahaan berkantor di ibukota, sudah dipastikan dapat menambah terbukanya lapangan pekerjaan bagi generasi muda Tebo.
“Mengingat sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Bius simbiosis mutualisme tentu akan seimbang antara masyarakat, perusahaan dan pemerintah,” sebutnya.
Rian juga menuturkan minimal perusahaan dapat mengurangi angka pengangguran di daerah, dikarenakan pertahun begitu banyak calon pengangguran. *