Jambi – Aksi demonstrasi terjadi di Jakarta selama beberapa hari terakhir, juga terus terjadi di beberapa daerah.
Demonstran awalnya menuntut pembubaran DPR setelah para legislator disebut mendapat gaji dan tunjangan bernilai jumbo. Apalagi sejumlah anggota DPR kemudian mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Mereka kecewa dengan kinerja 580 legislator, yang dinilai tidak mewakili kepentingan masyarakat luas. Tindakan para anggota dewan yang berjoget-joget dan merespons arogan kritik masyarakat juga menjadi kulminasi aksi sepekan ini.
“Seiring dengan gerakan masyarakat, generasi muda dan mahasiswa yang hampir tidak terarah, kita perlu meluruskan perjuangan mereka ini dengan menamakan diri sebagai gerakan reformasi jilid II, baik di tingkat pusat sampai ke tingkat daerah,” ujar Usman Ermulan, seorang politisi senior, mantan anggota DPR RI tiga periode di komisi keuangan, perbankan, dan perencanaan nasional, Kamis, 4 September 2025.
Setelah 27 tahun era reformasi jilid I, menurut Usman yang kala itu tahu persis peristiwa 1998 karena jabat anggota DPR RI, tetap diperlukan evaluasi dan perbaikan dalam implementasi sistem demokrasi dan kehidupan ketatanegaraan Indonesia.
Aksi demo yang terjadi menjadi gambaran bahwa budaya demonstrasi di Indonesia masih kuat. Demo besar tersebut menjadi sejarah bangsa. Pemerintah dan anggota DPR haruslah menghadirkan kebijakan ekonomi yang pro-rakyat guna mengurangi beban hidup masyarakat.
“Koreksi diri sebagai perbaikan menyeluruh dalam menjalankan tugas untuk semua tingkatan, baik pemerintah pusat dan daerah, temasuk TNI-Polri,” ujar Ketua IKAL-Lemhannas Jambi ini.
Usman meminta masyarakat bersikap tenang serta menahan diri dalam menyampaikan aspirasi. Demonstrasi merupakan hak konstitusional.
“Dengan menyejukan dan tidak mudah terpancing suasana yang tidak menentu. Kepada pejabat serta anggota DPR untuk menyaring setiap ucapan dan tindakan yang keluar, daripada akhirnya memancing suatu tindakan anarkis,” ujar Usman, juga mantan Bupati Tanjung Jabung Barat dua periode.
Usman sangat mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang setinggi tingginya atas respon cepatnya mencermati perkembangan situasi.
“Tindakan cepat Presiden patut kita acungkan jempol, jika tidak terkendali diperkirakan akan semakin banyak yang hancur,” tegas Usman Ermulan, orang dekat Presiden ketiga Bj Habibie. (Den)