Jambi – Terpilihnya Mat Sanusi sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi periode 2025–2029 menciptakan sejarah baru di otoritas olahraga tersebut.
Sanusi, merupakan perwira menengah berpangkat AKBP di Kepolisian Republik Indonesia, ini menjadikan dia polisi aktif pertama yang menjabat sebagai Ketua KONI Provinsi di Jambi.
Akan tetapi. Aliansi Keadilan Bersama Polri (AKBP) yang mengklaim sebagai aktivis peduli olahraga itu menganggap terpilihnya polisi aktif di Polda Jambi itu melanggar prinsip netralitas institusi negara.
Berdasarkan penelusuran tim verifikasi media, hingga kini belum menemukan data resmi adanya anggota aktif TNI-Polri yang menjabat sebagai Ketua Umum KONI di tingkat Daerah kecuali Cabang Olahraga.
Maka, terpilihnya AKBP Mat Sanusi menjadi catatan sejarah baru bagi otoritas olahraga itu.
Dalam aksi unjuk rasa besar-besaran di Polda Jambi, orator aksi mendesak Kapolda Irjen Krisno Halomoan Siregar angkat suara, terkait Mat Sanusi,
“Apakah Mat Sanusi mendapatkan izin dari Kapolda Jambi untuk KONI, jika tidak akan kami laporkan ke Mabes Polri. Tetapi, Kapolda [Jambi] hari ini mengeluarkan statemen” kata orator aksi di Polda Jambi.
Dalam aksi damai ini ada 6 tuntutan yang disampaikan oleh peserta unjuk rasa tersebut, salah satunya, mereka menuntut agar ditegakkannya pasal 28 ayat (3) undang-undang nomor 2 tahun 2002.
Mereka juga meminta AKBP Mat Sanusi mundur dari Ketua Umum KONI Jambi jika masih aktif sebagai anggota Polri. Dengan anggapan bahwa polisi aktif dilarang rangkap jabatan.
“Kami tidak berpanjang-panjang. Ada tidak rekomendasi dari Kapolda Jambi, atau Kapolri kah ?. Ini yang mau kamu dengar” kata Alion dalam orasinya.
Sementara itu perwakilan dari Polda Jambi menyatakan bahwa semua proses ada di TPP yang memverifikasi dan memvalidasi, Namun, ini tidak membuat peserta aksi puas.
Alion juga mengatakan bahwa peserta aksi akan bertahan di depan Polda Jambi hingga mendapatkan keterangan resmi dari Kapolda Jambi Irjen Krisno Halomoan Siregar.
“Jika rekomendasi itu dikeluarkan berarti memang ada pembiaran oleh Kapolda Jambi untuk Mat Sanusi untuk duduk di KONI Jambi” imbuh Alion menanggapi keterangan tersebut.
“Jika tidak ada jawaban kami akan mendirikan tenda di Polda Jambi” tambahnya.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto saat menemui pendemo mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah bijak mengenai tuntutan peserta aksi.
“Ini akan kita sampaikan ke yang bersangkutan [AKBP Mat Sanusi], beliau mau memilih yang mana. Apabila melanjutkan menjadi Ketua KONI maka harus mundur dari Polri, Apabila tidak, masih memilih bertugas di Polri maka harus mengundurkan diri dari Ketua KONI, ini bukan kata saya, tapi undang-undang” bebernya. Senin, 21 Juli 2025.
Mulia juga menekankan bahwa Polda Jambi akan memproses hal tersebut secepat mungkin, pernyataan ini disambut gembira oleh peserta aksi. Usai ditemui Mulia dan mendengar pernyataan tersebut pendemo membubarkan diri.