Muarasabak, AP – Kekurangan pegawai di lingkup Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dari tahun ke tahun terus terjadi. Kekurangan tersebut disebabkan dua faktor, yakni masuknya masa pensiun dan adanya pindah tugas pegawai ke luar daerah. Bila tidak disikapi, diperkirakan akan berdampak pada pelayanan publik, karena diakui Pemkab Tanjabtim kekurangan pegawai di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung mayoritas terjadi pada tenaga medis dan guru, termasuk tenaga teknis juga mengalami kekurangan.
Belum lama ini Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjabtim, H Sudirman, mengakui bahwa kekurangan pegawai di Tanjabtim terjadi pada formasi tenaga medis, guru dan tenaga teknis.Khusus untuk formasi tenaga guru, kekurangan akan semakin dirasakan di 2018 dan 2019. “Karena di tahun 2018 dan 2019 akan banyak guru-guru yang pensiun. Di tahun 2018 sampai 2019 akan terjadi pensiun besar-besar untuk formasi guru,” katanya.
“Kekurangan pegawai diperparah lagi sejak 2010 Pemkab Tanjabtim tidak pernah membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). “7 tahun kita tidak pernah menerima CPNS,” sambungnya.
Alasan mendasar itulah akhirnya Pemkab Tanjabtim menyampaikan data soal jumlah pegawai yang ada saat ini, jumlah kebutuhan maupun jumlah kekurangan pegawai yang dihadapi sekarang ini.
Soal kekurangan atau formasi yang disampaikan kepada MenPAN, formasi tenaga medis, guru dan tenaga teknis yang kita tonjolkan, karena itu memang sangat kurang dan sangat dibutuhkan. “Sekitar 850 formasi yang kita sampaikan itu,” ucap H Sudirman.
Lanjut H Sudirman, secara lisan, dari perbincangan Bupati Tanjab Timur, H Romi Hariyanto dengan MenPAN, peluang akan membuka penerimaan CPNS itu ada, namun secara resmi, surat dari MenPAN belum diterima pihak Pemkab Tanjabtim.
“Kita masih menunggu surat resminya MenPAN terkait usulan kita soal penerimaan CPNS. Pada dasarnya kita telah menyampaikan data soal jumlah pegawai, kebutuhan kita maupun kekurangan kita. Formasi tenaga teknis, guru dan medis itu yang sangat kita butuhkan dan kurang. Sementara kebutuhan awal segitu,” ungkap H Sudirman kembali. fni