Sungaipenuh, AP – Proyek swakelola penambalan lobang jalan dibeberapa ruas jalam wilayah kota Sungaipenuh, diduga asal jadi.
Pasalnya, baru saja Dua hari dilakukan penambalan jalan, aspal sudah banyak yang mengelupas. Seperti di Desa Pendung Hiang, Kecamatan Tanah Kampung, meskipun baru saja dilakukan pengaspalan, namun sudah mengelupas. Bukan hanya itu saja, bahkan di siang hari ketika cuaca panas, aspal menjadi cair sehingga mudah mengelupas.
Salah satu warga Desa Pendung Hiang, Mahyudin, mengeluhkan dengan kondisi tersebut. “Masa baru Dua hari dilakukan penambalan, sudah mengelupas. Ini namanya, pekerjaan asal-asalan,” ungkapnya
Menurutnya, terlalu cepat mengelupasnya aspal yang baru ditambal tersebut, disebabkan pekerjaan dilakukan pada saat hari hujan. Dan juga sambung Mahyudin, pada saat dilakukan pengerjaan, sedikitnya cairan aspal yang dicampurkan dengan split. “Cairan aspalnya sedikit, jadi pasti tidak akan bertahan lama,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Edi salah satu warga Sungaipenuh, dimana sebelumnya aspal yang disiram di lobang jalan yang akan ditambal tersebut digenangi air, seperti yang terjadi diruas jalan Mayjen HA Thalib yang tidak jauh dari mesjid Raya Sungaipenuh, terlihat dua buah lubang yang cukup lebar.
Didalam lubang yang dangkal itu, tercium bau aspal yang berwarna hitam yang digenangi air. Aspal itu disiram kedalam lubang, dengan genangan air.
Dirinya meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Sungaipenuh, untuk mengerjakan penambalan jalan dengan baik, jangan asal tambal, seperti yang dikerjakan di jalan Mayjen HA Thalib Sungaipenuh, penyiraman aspal dalam genangan air.
“Lihat saja pengerjaan jalan disana, penyiraman aspal dilakukan diatas genangan air, kenapa tidak dikompresor terlebih dulu sampai kering, sehingga bila ditimbun dan digilas dengan aspal supaya lengket, kalau seperti ini aspal tidak bisa lengket,” sebutnya.
Sebelumnya, Kadis Pekerjaan Umum, Martin Kapiasa, dikonfirmasikan wartawan beberapa hari lalu mengaku bahwa proyek tersebut merupakan proyek swakelola instansinya. Anggaran untuk penambalan jalan yang berlobang bervariasi, dimulai Rp. 2 juta hingga Rp 5 juta. “Iya, itu proyek swakelola Dinas,” terang Martin.
Penegasannya, sebelum dilakukan penambalan badan jalan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan dengan kompresor. “Kita bersihkan dahulu dengan kompresor,” singkat Martin. (hen)