Jambi, AP – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi menyebutkan nilai kredit yang disalurkan perbankan di provinsi ini mencapai Rp33,61 triliun selama tahun 2017.
“Penyaluran kredit di Jambi sebesar Rp33,61 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,92 dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp31,9 triliun,” kata Kepala OJK Provinsi Jambi Endang Nuryadin, Selasa (27/03).
Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, menurut dia, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yang juga mengalami peningkatan pada tahun 2017.
Dari total jumlah kredit sebesar Rp 33,61 triliun itu, disalurkan untuk berbagai sektor dan macam penggunaannya, di antaranya kredit modal kerja mendapatkan porsi sebesar Rp9,9 triliun.
Kemudian kredit untuk sektor investasi sebesar Rp 7,82 triliun. Sedangkan kredit konsumsi menempati porsi tertinggi atau sebesar Rp 15,25 triliun.
Sedangkan penyaluran kredit dilihat dari sisi lima sektor ekonomi, kredit tertinggi disalurkan pada sektor kredit rumah tangga sebesar Rp 10,78 triliun. Perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,14 triliun, sektor pertanian sebesar Rp 5,98 triliun, kredit kepemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 3,74 triliun, dan kredit sektor industri pengolahan sebesar R p1 triliun.
Selain itu, Endang menjelaskan untuk kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) di Provinsi Jambi mengalami penurunan menjadi 2,2 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 2,79 persen.
“Penurunan rasio kredit macet ini karena perbankan sudah berkomunikasi dengan baik ke para debiturnya, sehingga bank bisa menagih piutang debiturnya,” kata Endang menambahkan. ant
Penyaluran Kredit Perbankan Jambi Capai Rp 33,61 Triliun
Jambi, AP – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi menyebutkan nilai kredit yang disalurkan perbankan di provinsi ini mencapai Rp33,61 triliun selama tahun 2017.
“Penyaluran kredit di Jambi sebesar Rp33,61 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,92 dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp31,9 triliun,” kata Kepala OJK Provinsi Jambi Endang Nuryadin, Selasa (27/03).
Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, menurut dia, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yang juga mengalami peningkatan pada tahun 2017.
Dari total jumlah kredit sebesar Rp 33,61 triliun itu, disalurkan untuk berbagai sektor dan macam penggunaannya, di antaranya kredit modal kerja mendapatkan porsi sebesar Rp9,9 triliun.
Kemudian kredit untuk sektor investasi sebesar Rp 7,82 triliun. Sedangkan kredit konsumsi menempati porsi tertinggi atau sebesar Rp 15,25 triliun.
Sedangkan penyaluran kredit dilihat dari sisi lima sektor ekonomi, kredit tertinggi disalurkan pada sektor kredit rumah tangga sebesar Rp 10,78 triliun. Perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,14 triliun, sektor pertanian sebesar Rp 5,98 triliun, kredit kepemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 3,74 triliun, dan kredit sektor industri pengolahan sebesar R p1 triliun.
Selain itu, Endang menjelaskan untuk kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) di Provinsi Jambi mengalami penurunan menjadi 2,2 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 2,79 persen.
“Penurunan rasio kredit macet ini karena perbankan sudah berkomunikasi dengan baik ke para debiturnya, sehingga bank bisa menagih piutang debiturnya,” kata Endang menambahkan. ant