Sungaipenuh, AP – Minim dan langkanya pasokan gas elpigi 3 Kg ke Kabupaten Kerinci, membuat melonjaknya harga gas elpigi 3 Kg tersebut bahkan mencapai Rp 30 Ribu pertabung.
Meroketnya harga gas ini tentunya menyebabkan warga Kerinci mengeluh, apalagi gas 3 kg tersebut saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok.
“Ya, di Daerah Kecamatan Batang Merangin, seperti di Desa Pengasi Lama, harganya 30 ribu. Naiknya drastis sekali, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 25 Ribu pertabungnya,” ungkap Edi.
Penuturan dia, naiknya harga gas 3 kg ini telah dirasakan warga sejak beberapa minggu terakhir ini. Kondisi ini membuat warga yang berjualan atau memikiki warung merasakan dampaknya.
“Banyak yang jualan mengeluhkan keadaan ini, meski mahal namun warga terpaksa membelinya untuk kepentingan sehari-hari, ya mau tidak mau beli, daripada tidak bisa masak,” katanya.
Terpisah pemilik pangkalan gas elpigi 3 Kg Kamil, yang dikonfirmasi kemarin (27/03) membenarkan jika pasokan gas 3 Kg kerap langka ke Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh.
“Memang pasokannya dari Palembang ke Kerini ini sering macet, ini yang menyebabkan kelangkaan gas di Kerinci,” ungkap Kamil.
Ditanya soal naiknya harga gas tersebut hingga mencapai Rp 30 ribu pertabung, Kamil, menyebutkan bahwa di pangkalan dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan SK Gubernur, dimana pangkalan di Kabupaten Kerinci menjual gas tersebut berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 23 ribu.
“Yang jual eceran di warung-warung itu mungkin yang naikkan harganya, itu kita tidak tahu. Kalau kita pangakalan, kita jual sesuai dengan aturan tidak boleh lebih,” ungkap dia.
Kondisi ini juga dialami Dela, salah seorang warga kota Sungaipenuh, mengeluhkan naik dan langkanya harga Elpiji 3 kg.
“ya, memang agak sulit kita cari, lagi harganya juga sudah naik, ssbelumnya harga ecerannya, cuma 20 ribu, sekarang harganya menjadi 27 hingga 30 ribu, namun tetap kita beli”, singkat Dela. (hen)