MUARATEBO,AP– Warga kecewa dengan hasil pekerjaan proyek pembangunan saluran drainase jalan H.Ismail kecamatan Tebo Tengah senilai Rp.185 juta lebih dibiayai APBD Tebo 2018 pada Dinas Perumahan dan permukiman (Perkim) Tebo di kerjakan tidak sesuai gambar terkesan asal jadi. Sementara masa waktu pelaksanaannya telah habis sejumlah pekerjaan pun terbengkalai.
Sejumlah warga yang berada di jalan H.Ismail kepada Aksipost kemarin mengungkapkan rasa kekecewaannya bahwa saluran drainase yang di kerjakan oleh pihak kontraktor CV.Berjaya pengerjaannya asal jadi tanpa memperhatikan mutu dan kwalitas ketahanan fisik bangunan.
Dilihat di pamplet pengumuman proyek, masa waktu pelaksanaan selama 60 hari kalender sejak kontrak di buat 16 Mei s/d 15 Juli 2018 dengan tanggal Surat Perintah Kerja (SPK) 16 Mei 2018 dan No.SPK.653/05/SPK/ Drain. H.Ismail/ Perkim/2018. Artinya waktu pelaksanaan pekerjaan telah habis atau sudah lewat selama satu minggu “jelas warga.
“Lihat saja sendiri “lanjut warga,pekerjaan drainase masih banyak yang belum rampung, tumpukan bekas galian tanah juga masih berserakan di jalan dan di depan rumah warga, belum di bersihkan oleh pihak kontraktor.
Kami minta “lanjut warga kepada dinas terkait sebelum pekerjaan drainase ini di bayarkan kepada kontraktor, hendaknya di cek dulu dengan teliti apakah layak sekiranya dengan jumlah biaya yang di gelontorkan oleh pemerintah jika melihat kondisinya seperti ini “tegas warga.
Terpisah kadis Perkim Erwanto melalui Kabid perumahan dan permukiman Rusdi kepada Aksipost Senin (23/7) kemarin membenarkan bahwa proyek drainase di kerjakan oleh rekanan CV.Berjaya telah habis masa pelaksanaannya.
“Namun demikian rekanan CV.Berjaya sudah di kenakan denda keterlambatan sesuai dengan item dan volume pekerjaan yang belum dikerjakan “kata Rusdi.
Drainase tak sesuai gambar “Rusdi bilang warga tidak mau tanahnya di gunakan untuk pembuatan drainase, ada pun hasil pekerjaan CV.Berjaya di klaimnya sudah maksimal “katanya.
“Menanggapi pernyataan Kabid Perkim Tebo, sejumlah warga jalan H.Ismail kepada Aksipost kemarin mengatakan jauh sebelum usulan drainase di bangun atau masih dalam pengukuran telah mempersilahkan jika tanahnya terpakai untuk pembuatan drainase “sebut warga.
“Silahkan kalau untuk dibangun drainase, pada dasarnya kalau memang untuk pembangunan kami dukung, “tapi pada saat pelaksanaannya tentu harus permisi sama yang punya tanah, lihat hasilnya seperti ini asal jadi, kami malah kecewa “keluh warga. (ard)