• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Desember 4, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Tersangka Pengrusakan Bisa Bertambah

Tersangka Pengrusakan Bisa Bertambah

13 Agustus 2018
in MILENIAL

Kerinci, AP – Penyidik Satreskrim Polres Kerinci belum lama ini telah menetapkan dua orang tersangka terkait kasus pembakaran dan pengrusakan rumah warga Desa Pendung Talang Genting (Pentagen) Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci.

Tersangka yang ditetapkan adalah Saleha alias Mak Zalma (50), serta Muhammad Awal alias Laki Ria yang merupakan guru honorer di salah satu SMK di Kota Sungaipenuh.

Berita Lainnya

Ketum JMSI Teguh Santosa Hadiri Gala Dinner dan Kick Off HPN 2026

Kewarganegaraan Global Indonesia: Terobosan Imigrasi dalam Menanggapi Kewarganegaraan Ganda

Tuduhan Pengadaan Lahan Batang Hari: Opini Asal Tuding Tanpa Bukti

“Saat ini, penyidik Satreskrim Polres Kerinci masih melakukan pengembangan kasus. Tidak tertutup kemungkinan nantinya akan ada tersangka lain yang ditetapkan.”Jika ada tersangka lain, nantinya kita akan proses juga untuk dilanjutkan ke penyelidikan,” kata Kapolres Kerinci AKBP Dwi Mulyanto saat dikonfirmasi usai menghadiri pleno KPU Kerinci, Minggu (12/8).

Dikatakannya lagi, dua orang tersangka yang telah ditetapkan beberapa waktu saat ini masih ditahan di Mapolres Kerinci. “Salehah dan Muhammad Awal sudah kita tahan, dan kita proses,” sebutnya.

Sementara itu terkait dengan pelaku penganiayaan terhadap warga Seleman, Polres Kerinci juga sudah melakukan penahanan dan memintai keterangan kedua pelaku tersebut.

Dua orang pelaku ini bukan pelaku penusukan semua, satu pelaku atas nama Taufik merupakan kasus pengancaman terhadap guru dan Husnul merupakan pelaku penikaman,” tandasnya.

Menurut Dwi, sebenarnya hukum yang berlaku bagi anak dibawah umur diharus diberlakukan diversi, ancaman di bawah 5 tahun. Namun untuk pelaku diversi tidak digunakan karena ancaman pidana diatas 5 tahun.

“Kita kenakan pasal 12 dan 51 tentang Undang-Undang Darurat dan kita lapis dengan pasal 351 tentang penganiayaan,” pungkasnya. hen

ShareTweetSend
Previous Post

Polres Kerinci Terus Lidik Kasus Bentrokan di Kerinci

Next Post

Kejari Jambi Tahan Tersangka Korupsi Dana PAUD

Related Posts

Ketum JMSI Teguh Santosa Hadiri Gala Dinner dan Kick Off HPN 2026

Ketum JMSI Teguh Santosa Hadiri Gala Dinner dan Kick Off HPN 2026

30 November 2025
Kewarganegaraan Global Indonesia: Terobosan Imigrasi dalam Menanggapi Kewarganegaraan Ganda

Kewarganegaraan Global Indonesia: Terobosan Imigrasi dalam Menanggapi Kewarganegaraan Ganda

21 November 2025
Tuduhan Pengadaan Lahan Batang Hari: Opini Asal Tuding Tanpa Bukti

Tuduhan Pengadaan Lahan Batang Hari: Opini Asal Tuding Tanpa Bukti

17 November 2025
Aksi Kampanye COP 30: Ibu Bumi Berteriak, Perempuan Jambi Berbicara

Aksi Kampanye COP 30: Ibu Bumi Berteriak, Perempuan Jambi Berbicara

16 November 2025
Mahasiswa UM Jambi Borong Penghargaan EA 2025

Mahasiswa UM Jambi Borong Penghargaan EA 2025

7 November 2025
Zuwanda Bilang Maskun Sopwan Mampu Bawa Angin Segar Bagi Pelaku Industri Media Siber di Jambi

Zuwanda Bilang Maskun Sopwan Mampu Bawa Angin Segar Bagi Pelaku Industri Media Siber di Jambi

27 Oktober 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In