Jakarta, AP – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan para pemuda perlu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa terutama pada saat marak kabar bohong yang beredar di media sosial.
“Sekarang eranya revolusi industri 4.0, dan teknologi informasi juga membuat masyarakat dipusingkan dengan berita bohong, provokasi yang memecah belah keberagaman dan persatuan,” ujar Mendes di Jakarta, Senin (29/10).
Oleh karena itu, dia berharap melalui Sumpah Pemuda, para pemuda turut berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak ikut dalam menyebarkan kabar bohong.
“Kita harus sadar, bahwa Indonesia beragam etnis, bahasa, dan agama yang berbeda, yang merupakan satu kekayaan untuk disatukan menjadi bangsa yang besar dan disegani. Mari kita lawan hoaks, provokasi yang memecahbelah bangsa,” ajak dia.
Eko melanjutkan, sekarang masih banyak masyarakat miskin, desa tertinggal, dan sangat tertinggal. Tugas Kemendes PDTT untuk mendorong desa tertinggal menjadi desa berkembang dan maju. Mengurangi penduduk miskin merupakan salah satu upaya untuk bangsa tidak mudah terprovokasi dan terpecah belah.
“Dengan sumpah pemuda, mari kita kobarkan sangat persatuan dan kesatuan, semoga menjadi bangsa yang lebih maju dan disegani,” ujarnya.
Salah satu pendamping desa dari Papua Barat, Pilemon Meidedgeay, mengungkapkan perasaan senangnya mendapat undangan untuk mengikuti upacara di Kemendes PDTT dan memaknai hari sumpah pemuda sebagai hari persatuan.
“Kaami dari Papua Barat senang diundang kementrian untuk upacara bendera, kami sangat senang ada di sini. Pesan untuk pemuda, tidak terjadi pemecahan ras, suku, agama, sehingga kalau pemuda bersatu negara maju. Dan sekarang pembangunan di Papua semakin maju, seperti banyaknya pembangunan jalan baru,” kata Pilemon. ant