Kualatungkal, AP – Kegiatan peningkatan PAD di bidang Retribusi parkir oleh Dinas Perhubungan Tanjab Barat mulai disoal. Pasalnya, terget PAD (Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil Rertibusi parkir tahun 2018 sebesar Rp 90 juta pertahun tidak mengalami perubahan yang berarti atau jalan ditempat.
Padahal, pemkab menyetujui salah satu kegiatan tahun 2018 yang dibuat oleh dinas Perhubungan Tanjab Barat dengan anggaran sebesar Rp 45 juta, bertujuan untuk menggali potensi lahan parkir yang ada di Tanjab Barat demi meningkatkan PAD di sekotor Retribusi parkir tahun 2019.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Tanjung Jabung Barat Jamal Dermawan Sie mengaku kecewa atas lemahnya kinerja dinas Perhubungan Tanjab Barat. Bahkan penganganggaran sebesar Rp 45 juta terkesan mubazir dan terbuang cuma-cuma.
“Saya lupa nama kegiatannya, yang jelas untuk peningkatan PAD retribusi, melalui kajian terhadap potensi lahan parkit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan mengunakan anggaran sebesar Rp 45 juta. Tapi jika dinas Perhubungan menargetkan PAD dari ritribusi parkir tahun 2019 sebesar 90 juta, kan sama saja bohong,” tegas Jamal Dermawan Sie saat dihubungi via ponselnya kemarin (31/10).
Jamal juga menegaskan, jika berbicara pengangguran kegiatan atau kajian untuk menggali potensi lahan parkir di Tanjab Barat, seharusnya, dinas perhubungan berani menargetkan PAD lebih besar dari tahun ini, karena lahan parkir di Tanjab Barat cukup luas.
“Kan aneh, uang sudah digunakan sebesar Rp 45 juta, kok target PAD sama dengan tahun kemarin,” tegasnya.
Jamal juga mengaku, saat rapat pandangan umum, hal ini juga sempat dipertanyakan, tapi tak mendapat jawaban dari dinas Pehubungan Tanjab Barat.
“Uang dipakai Rp 45 juta tapi hasil tidak ada, untuk apa, suruh anak-anak jadi juru parkir juga bisa. Masak habiskan anggaran bisa ningkatkan anggaran tak bisa,” cetusnya.
Sayangnya tak satupun pihak dinas Perhubungan bisa dimintai keterangan terkait hal ini. Kelapa Dinas Perhubungan tanjab barat Endang Surya belum bisa dimintai tanggapan. (her)