• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juli 5, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Nasib Petani Diujung Tanduk Walaupun Jambi Penghasil Karet Terbesar

Nasib Petani Diujung Tanduk Walaupun Jambi Penghasil Karet Terbesar

7 Juni 2020
in HEADLINE
Jambi, AP – Ketua HKTI Provinsi Jambi, H. Usman Ermulan meminta pemerintah meningkatan sosialisasi lebih masif kepada petani tentang bahayanya virus corona dan new normal yang akan diterapkan.

 

Sosialisasi ini merupakan hal penting dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. Petani sebagai ujung tombak suatu daerah dan Indonesia dalam menjaga kekuatan sektor pangan agar tercapainya peningkatan produksi hasil pertanian nasional.

 

Berita Lainnya

Usman Ermulan: Tekad Besar Abdurrahman Sayoeti Akhirnya Diwujudkan Al Haris dan Dillah Hich

Wantim Golkar Minta Kapolda Jambi Teliti Lagi Pemberhentian Kasus Anggota DPRD

Usman Ermulan Dorong Al Haris dan Hafiz Fattah Lobi Pusat Bangun Rumah Sakit Kemenkes di Jambi

“70 persen masyarakat Jambi masih menggantungkan kehidupan sebagai petani. Dan, paling banyak merupakan petani dengan usia senja. Kelompok usia muda lebih memiliki daya tahan yang lebih baik dari yang usia lanjut. Bahkan sampai kini mereka tetap berjibaku menghasilkan pangan bagi masyarakat,” kata Usman, Minggu 7 Juni 2020.

 

Selain sosialisasi, Usman yang juga mantan Anggota DPR RI tiga periode di Komisi Keuangan dan Perbankan menyebutkan, petani tengah menagih janji Kementerian PUPR menyiapkan anggaran Rp 100 miliar untuk 12.500 ton membeli karet petani rakyat yang terdampak virus corona, termasuk Jambi. Karet yang dibeli itu bakal dijadikan bahan campuran aspal.

 

“Petani sangat menanti itu. Karena selama ini pemerintah dinilai bersikap abai untuk mengubah nasib petani di negeri ini. Dari tahun ke tahun kehidupan petani tak banyak berubah,” kata Usman.

 

Usman dikenal paling getol menyuarakan nasib petani, sering kali tampil memberikan masukan kepada pemerintah, terlebih lagi kepada pemerintah daerah dan pusat. Selain campuran aspal, menurut Usman, sejatinya pemerintah bisa mendirikan industri hilir karet sebagai langkah strategis untuk menyerap karet rakyat semaksimal mungkin, agar harganya bisa terdongkrak naik.

 

“Supaya lebih banyak produk dalam negeri dari bahan baku karet. Pemerintah tak terpaku kepada pabrik crumb rubber dan pasar global,” kata Usman.

 

Bupati Tanjab Barat periode 2001-2006 dan 2011-2016 ini menambahkan, biang dari jatuhnya harga yang diterima petani selama ini dipengaruhi rantai pasar yang sangat panjang. Bahkan ia menyebutkan, selisih harga mencapai 160 persen dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan karet kering atau KK 100 persen. Rata-rata harga yang diterima petani berkisar Rp3.500 sampai Rp4.000 perkilogram.

 

“Kalau tidak percaya silahkan turun ke lapangan. Sungguh miris penduduk miskin mayoritasnya adalah petani. Indonesia memiliki jumlah produksi mencapai 2,175 juta metrik ton dengan luas mencapai 3,5 juta hektare. Terbanyak ada di Pulau Sumatera termasuk Jambi, tapi konsumsi untuk dalam negerinya sangat jauh,” kata Usman.

 

Zaza (40), petani di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, Jambi mengeluhkan kondisi ini membuat petani lesu karena kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Ditambah hujan dan wabah virus corona yang terjadi sekarang. Sedangkan kebutuhan keluarga makin harus tetap jalan. Sampai kapan kami bisa bertahan dari hasil karet yang rendah ini,” kata Zaza.

Zaza mengaku dalam satu hari kebun miliknya mampu menghasilkan getah karet rata-rata sepuluh kg. Jika dijual bisa menghasilkan uang Rp50 ribu. Itu belum termasuk biaya perawatan.

Menurut petani lainnya, Rosni (45) sebagian besar penduduk kecamatan Bajubang mengandalkan hidup dari bertani karet.

“Meskipun hasil dari menderes karet memang lumayan, tapi ketika dijual hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” kata Rosni.

Di Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun, Zakaria, petani dengan berat hati merelakan getah karetnya dibeli sesuai harga yang ditentukan pembeli Rp2.500 perkilonya. Jauh dibandingkan dengan harga pangan.

“Lebaran tahun ini saja, kami tidak dapat membeli baju baru untuk anak-anak. Jangankan itu, untuk membayar zakat fitrah payah. Ampun dengan kondisi ekonomi sekarang, kami rakyat miskin menjerit,” kata Zakaria. (Deni)

ShareTweetSend
Previous Post

Sejak Hantu Corona Aktivitas Anak Bermain Game Berkurang

Next Post

Gubernur Beri Bantuan Untuk Rapid Test Wartawan, Ketua PWI Ucapkan Terima Kasih

Related Posts

Usman Ermulan: Tekad Besar Abdurrahman Sayoeti Akhirnya Diwujudkan Al Haris dan Dillah Hich

Usman Ermulan: Tekad Besar Abdurrahman Sayoeti Akhirnya Diwujudkan Al Haris dan Dillah Hich

4 Juli 2025
Politisi Senior Ingatkan Prabowo: China ke Indonesia Harus Perlu Visa

Wantim Golkar Minta Kapolda Jambi Teliti Lagi Pemberhentian Kasus Anggota DPRD

3 Juli 2025
Usman Ermulan Dorong Al Haris dan Hafiz Fattah Lobi Pusat Bangun Rumah Sakit Kemenkes di Jambi

Usman Ermulan Dorong Al Haris dan Hafiz Fattah Lobi Pusat Bangun Rumah Sakit Kemenkes di Jambi

2 Juli 2025
Warga Blokir Pelabuhan, Ekspor di Jambi Terancam Merosot, Pj Bupati Jangan Tidur?

Kepala Daerah di Jambi: Tolong Jangan Anda Beri Izin Pabrik Sawit di Hutan Lindung, Itu Melanggar Hukum Internasional

27 Juni 2025
Sederet Temuan BPK RI di Diskominfo Jambi, Kalian Jangan Kaget Ya!! Setengah Miliar Tidak Diketahui Keberadaan Itu Barang

Sederet Temuan BPK RI di Diskominfo Jambi, Kalian Jangan Kaget Ya!! Setengah Miliar Tidak Diketahui Keberadaan Itu Barang

23 Juni 2025
Bangun Jembatan Aurduri 3 Hanya Rp200 Miliar, Tapi Mengapa Pak Al Haris Memilih Islamic Center Rp150 Miliar dan Stadion Rp250 Miliar, Manakah Menurutmu yang Lebih Bermanfaat?

Bangun Jembatan Aurduri 3 Hanya Rp200 Miliar, Tapi Mengapa Pak Al Haris Memilih Islamic Center Rp150 Miliar dan Stadion Rp250 Miliar, Manakah Menurutmu yang Lebih Bermanfaat?

23 Juni 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In